Advertisement
SBBI-JBBI 2018: Hemat BBM Jadi Atribut Penting Beli Mobil
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Hemat bahan bakar minyak (BBM) menjadi pertimbangan penting bagi konsumen Soloraya saat hendak membeli produk otomotif.
Berdasarkan hasil survei Solo Best Brand Index-Jogja Best Brand Index (SBBI-JBBI) 2018, atribut hemat BBM selalu muncul sebagai pertimbangan utama konsumen di setiap kelas mobil, baik multipurpose vehicle (MPV), mobil niaga, hatchback, terlebih untuk low cost green car (LCGC). Harga justru menjadi komparasi terakhir bagi konsumen untuk membeli mobil setelah kapasitas dan fitur.
Advertisement
Di kelas hatchback misalnya, General Manager Honda Solobaru, Arif Andi Wihatmanto, mengatakan konsumen paling dominan mempertimbangkan brand dan spesifikasi produk sebelum memutuskan brand mana yang akan dibeli. Spesifikasi itu salah satunya terkait hemat BBM. “Di kelas ini, selain spesifikasi yang tinggi, mobil juga harus nyaman dengan desain yang lalu fresh,” kata Andi kepada Espos, Senin (23/4).
Menurut dia, faktor harga kurang begitu jadi bahan pertimbangan. Sebagai gambaran, dia menyebut, brand Honda jadi pilihan konsumen meski banyak pesaing dengan harga yang lebih terjangkau. “Namun di kelas hatchback kami bisa menguasai sedikitnya 50% pasar. Untuk mempertahankan brand ini, kami sangat mengandalkan pelanggan loyal dan model yang selalu baru,” imbuh dia.
Di kelas LCGC, selain hemat BBM, faktor harga juga menjadi pertimbangan konsumen mengingat pasar LCGC didominasi pembeli pertama. “Kebanyakan pasar LCGC adalah orang yang baru pertama beli mobil sehingga pertimbangan finansial cukup penting. Ada selisih Rp1 juta hingga Rp2 juta dengan merek lain, biasanya dampaknya akan sangat terasa, apalagi di segmen ini persaingannya cukup ketat,” tutur Andi.
Dalam survei merek terbaik SBBI, beberapa brand yang bersaing ketat di segmen LCGC antara lain Honda Brio Satya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Datsun Go Panca, dan Karimun Wagon R. Konsumsi BBM juga menjadi pertimbangan utama saat konsumen membeli mobil niaga.
“Namun sebelum mempertimbangkan masalah konsumsi BBM, pelanggan akan lihat dulu kapasitas muatannya karena seperti diketahui, mobil ini dimanfaatkan untuk angkutan barang atau logistik yang sangat memperhatikan kapasitas angkut,” jelas Branch Manager Astra Daihatsu Solobaru, Vincentius Allen Budiono.
Satu faktor lagi yang kerap jadi pertimbangan konsumen memilih mobil niaga adalah keawetan dan kekuatan mobil. Di sektor ini, Daihatsu mengandalkan produk Grand Max yang disebut menguasai 60%-70% pasar mobil niaga Soloraya.
Untuk mempertahankan pasar di segmen ini, Daihatsu melakukan beberapa strategi di antaranya kunjungan ke pelanggan Daihatsu yang kebanyakan adalah pebisnis dan perusahaan. “Kalau orang bisnis ada yang pengambilannya satu unit tapi ada yang beberapa unit, biasanya dalam waktu dua tahun mereka akan melakukan peremajaan sehingga kami sering kunjungan ke pelanggan untuk menjaga relasi dan mereka tidak beralih ke merek lain,” papar Allen.
Ketua Divisi Survei SBBI-JBBI 2018, Sholahudin, mengatakan di sektor otomotif SBBI mempertemukan pemilik brand otomotif dengan beberapa kategori antara lain, MPV, Niaga, hatchback, crossover, LCGC, mobil van, truk. Selain itu, survei ini memotret kekuatan merek berdasarkan nama diler dan produk pendukung di sektor otomotif, seperti oli mobil, asuransi mobil, dan leasing.
Penghargaan SBBI-JBBI 2018 akan diumumkan di The Alana Convention and Hotels Solo, 3 Mei mendatang. Acara penganugerahan semakin lengkap dengan kehadiran motivator yang juga pakar brand, Andrie Wongso, yang bakal berbagi tips menjaga brand di era ekonomi digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
Advertisement
Advertisement