Advertisement
PT Pos Regional 6 Targetkan Pertumbuhan 50%, Ini Strateginya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT Pos Regional 6 Jawa Tengah dan DIY menargetkan pertumbuhan produksi maupun pendapatan sebanyak 50% pada semester II/2018 ini. Berbagai cara dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan pelayanan melalui kemitraan O-Ranger.
O-Ranger merupakan mitra pos yang siap menjemput kiriman surat dan paket pos sehingga masyarakat tidak perlu repot-repot datang ke kantor pos. Cukup dengan memanggil O-Ranger, transaksi bisa dilakukan di tempat tanpa dipungut tambahan biaya. Program O-Ranger ini dilaksanakan serentak mulai 1 Oktober 2017 di 33 kantor pos wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Advertisement
Persyaratan menjadi O-Ranger sangatlah mudah, pendaftar hanya cukup memiliki smartphone Android V.5 (Lollipop) dan kendaraan bermotor, menyerahkan SKCK dan fotokopi KTP dan mendaftarkan pada kantor pos terdekat. Setelah dianggap lolos seleksi dan layak menjadi mitra, O-Ranger akan dibekali dengan pelatihan tentang product knowledge dan standar layanan PT Pos Indonesia. Dalam pelaksanaan aktivitas hariannya para O-Ranger akan dilengkapi dengan pakaian kerja dan peralatan yang diperlukan. Keuntungan yang diperoleh O-Ranger adalah menerima sumbangan uang transpor sebesar Rp20.000 sehari dan fee sebesar 10% dari transaksi yang diperoleh.
Kepala PT Pos Indonesia Regional 6 Jateng DIY Dwi Indarmani mengatakan ada tiga hal yang menjadi pilar utama PT Pos. Yakni outlet pos, agen pos, dan O-Ranger. Ketiga pilar tersebut harus kokoh dalam menopang bangunan PT Pos agar bisnisnya terus berkembang. Apalagi menurutnya PT Pos berkewajiban untuk memberikan warna kepada Indonesia berupa eksistensi dan kontribusi. "Kami harus terus tumbuh positif agar semakin besar deviden yang kita berikan. Artinya kami harus meraih laba yang besar, pendapatan pun harus makin besar. O-Ranger juga harus terus tumbuh positif," katanya dalam acara Reward O-Ranger Q2 Regional 6 Jawa Tengah dan DIY, Rabu (11/7).
Dwi menuturkan meskipun jumlah O-Ranger belum bisa disejajarkan dengan total karyawan PT Pos Regional 6 Jateng dan DIY, tetapi mereka ibarat pasak. Artinya PT Pos tak akan bisa berdiri tegak tanpa adanya O-Ranger. Pihaknya berharap para mitra pos ini mampu menempatkan diri sebagai bagian penting dari bisnis PT Pos. Apalagi O-Ranger ini merupakan upaya PT Pos untuk meningkatkan daya saing mengembangkan bisnis, dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Dwi menambahkan hari ini PT Pos Indonesia Regional 6 memberikan apresiasi kepada O-Ranger yang dinilai produktif selama quartal I/2018. Tercatat ada lima O-Ranger masing-masing dari Kudus (dua orang), Salatiga, Sragen dan Purwodadi Grobogan masing-masing satu orang. Dengan penghargaan ini, Dwi menyebut sudah banyak masyarakat yang telah terlayani oleh O-Ranger. Sekaligus menunjukkan upaya PT. Pos untuk melayani masyarakat sudah mulai terlihat hasilnya. "Kami harap ini dapat berlanjut lagi dan lebih banyak lagi masyarakat yang terlayani," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Catat! Tarif Parkir Kendaraan Bermotor di Lokasi Wisata Wilayah Bantul
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Advertisement