Advertisement
Ekspor Kerajinan dan Mebel Diprediksi Naik 20%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Depresiasi rupiah yang beberapa kali terjadi, kian menguntungkan pelaku ekspor di bidang kerajinan dan mebel. Kurang lebih peningkatan nilai transaksi ekspor mencapai 15%-20%.
"Prediksi saya, ada kenaikan, sekitar 15 sampai 20 persen. Karena tentu dalam kondisi menguatnya mata uang dolar, uang mereka [buyer] banyak dan barang yang diekspor dari Indonesia jadi terasa murah," ujar Ketua DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DIY, Timbul Raharjo kepada Harian Jogja, Kamis (20/9).
Advertisement
Timbul tak menampik kondisi pelemahan dolar membuat volume pemesanan produk kerajinan, terutama mebel mengalami kenaikan. Kondisi ini dinilai Timbul cukup menguntungkan, khususnya bagi pelaku kerajinan yang tak melewatkan momentum pameran di beberapa negara di Eropa.
Lebih lanjut Timbul memaparkan dengan harga produk yang dinilai semakin murah, tak sedikit dari buyer yang kemudian kembali memesan produk kerajinan dari Indonesia. "Saya sendiri belum lama ini mendapatkan pesanan dari Amerika Serikat sebanyak satu kontainer, lalu adanya momentum itu, kembali dapat orderan satu kontainer lagi," imbuh Timbul.
Ketua Komisariat Daerah (Komda) Asosiasi Industri Permebalan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY Irsyam Sigit Wibowo tak menampik kondisi pelemahan rupiah telah memberikan keuntungan bagi pelaku usaha di sektor kerajinan dan mebel. Irsyam menuturkan selisih rate dolar pada saat kontrak harga dilakukan antara buyer dan pelaku usaha, memberikan margin positif.
Diakui Irsyam, kondisi ini juga turut meningkatkan jumlah volume pemesanan. Kendati demikian, Irsyam menuturkan kondisi tetap bergantung pada kemampuan masing-masing pelaku kerajinan dalam menyiapkan permintaan produk dari pembeli.
"Volume [produk] yang diekspor bisa saja meningkat, tetapi tetap kembali pada kapasitas dan kemampuan pelaku industri kerajinan ini dalam menyediakan suplai produk yang diinginkan. Bahkan mungkin saja ada orderan yang kemarin belum sempat tergarap semua," jelas Irsyam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement