Advertisement

Syaharani Obati Kerinduan Penggemar di Ngayogjazz 2018

Rahmat Jiwandono
Sabtu, 17 November 2018 - 22:21 WIB
Nina Atmasari
Syaharani Obati Kerinduan Penggemar di Ngayogjazz 2018 Syaharani bersama The Queen Fire Works tampil memukau penonton pada gelaran Ngayogjazz 2018 di Desa Gilangharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (17/11/2018) malam. - Harian Jogja/ Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Ajang musik Jaz, Ngayogjazz 2018 sukses digelar. Desa Gilangharjo, Pandak, Bantul Sabtu (17/11/2018) sore ramai dikunjungi orang dari berbagai penjuru. Mereka menantikan musisi jaz andalan masing-masing yang tampil di enam panggung berbeda. Desa yang memiliki nilai historis sebagai cikal bakal Kerajaan Mataram Islam ini pun disulap jadi venue konser yang merakyat berada di dekat rumah-rumah warga.

Enam panggung itu adalah panggung Kamituwa, Jagabaya, Jagatirta, Bayan, Carik dan Lurah. Masing-masing panggung tersebut menyajikan tujuh penampil.
Dari puluhan penampil, ada satu yang ditunggu-tunggu penonton yakni penyanyi jaz kenamaan Syaharani. Para penggemarnya berjubel memadati area depan Panggung Jagabaya, menantikan penampilannya bersama grupnya, The QueenFireworks.

Advertisement

Penikmat jaz sekaligus penonton setia Ngayogjazz selama 12 tahun terakhir pasti tak asing lagi dengan perempuan berusia 47 tahun ini. Sepanjang 18 tahun kariernya, ia menjadi sosok ikonik di festival jaz ini. Sore ini menjadi kali keenam keterlibatannya di panggung Ngayogjazz.

"Halo, selamat sore! Aku kangen!" seru perempuan bernama asli Saira Syaharani Ibrahim ini begitu naik ke panggung. Tak pelak penggemarnya pun merangsek maju seakan mencoba mengobati kerinduan setelah tahun lalu menyaksikan Syaharani di panggung yang sama di Selomartani, Kalasan, Sleman.

Bersama empat personel lain dari The QueenFireworks, Syaharani memulai penampilannya dengan lagu berjudul Sayang, Sayang, Sayang dari album Anytime. Meski tanpa dua gitaris, Donny Suhendra dan Didit Saad, penampilan Syaharani & The Queenfireworks tetap memukau.

"Senang banget main di Ngayogjazz lagi! Aku kangen!" seru Syaharani lagi selepas lagu pertama. Syaharani dan Ngayogjazz memang tak terpisahkan. Selama dihelat, ia mengisi separuh festival jaz ini, baik sendiri maupun bersama grupnya.

Memasuki lagu kedua, perempuan kelahiran Batu, Jawa Timur ini mengajak penonton menyanyikan lagu dari album pertamanya Buat Kamu dengan grup The QueenFireworks yang berjudul Lebih Baik Tidak.. Kedua tangannya teracung ke atas lalu mengatup beberapa kali tanda mengajak penonton untuk mengikutinya bertepuk tangan.

Penampilan grup band jaz yang terbentuk pada 2006 ini didampingi oleh Noldy Benyamin Pamungkas. Tak kalah memukau, permainan gitarnya mampu membius penonton dengan improvisasi yang menakjubkan.

Improvisasi lain datang dari pemain keyboard, Andy Gomez. Tuts demi tuts yang mendayu mengiringi lagu ketiga yang berjudul Kiranya, yang juga berasal dari album Anytime. Begitu juga dengan lagu keempat yang datang dari album yang sama, dengan judul Mungkin (Katakan).

Syaharani tampil memukau dengan atasan tanpa lengan serta sepatu yang terlihat nyaman, membuatnya beberapa kali melompat-lompat seiring dengan emosi penjiwaan lagunya. Di sela-sela penampilannya, ia menyeletuk, "Ternyata main sore hari itu enak, ya." Hal itu dikatakannya setelah beberapa kali manggung di Ngayogjazz selalu mendapat porsi tampil malam hari.

Ia juga menambahkan, "Baru kali ini juga enggak hujan. Biasanya lihat kalian pakai jas hujan dan payung." Dihelat di sekitar bulan November seperti tahun-tahun sebelumnya membuat Ngayogjazz selalu diwarnai hujan. Meski begitu, penggemar festival jaz ini tak pernah surut. Tetap ramai meskipun diadakan di berbagai desa yang jauh dari pusat Kota Jogja.

Selepas menyanyikan enam lagu, Syaharani menutup aksi panggungnya dengan lagu Morning Coffe dari album terakhirnya Selalu Ada Cinta (2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 01:37 WIB

Advertisement

alt

Film Horor Gunakan Unsur Islam dalam Judul, MUI Sebut Simbol Agama Harus di Tempat yang Pas

Hiburan
| Selasa, 26 Maret 2024, 09:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement