Advertisement
Ini Pesan Sri Sultan HB X Soal Penataan Jogja Agar Bisa Akses Danais
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pemkot Jogja diminta mematangkan perencanaan terkait penataan wajah kota. Selama perencanaan disiapkan dengan matang, berapapun kebutuhan anggarannya bisa dicukupi melalui Danais meskipun secara bertahap.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap konsep dan perencanaan pembangunan di Jogja lebih dimatangkan lagi agar bisa mengakses Danais. "Danais itu silakan digunakan tetapi perencanaan juga harus siap. Penataan Malioboro dan Kotabaru saat ini kan pakai Danais," urai Sultan di sela silaturahim dan halal bihalal di Balai Kota Jogja, Jumat (29/6/2018).
Advertisement
Menurut Sultan, Jogja harus mampu menjaga karakteristik wilayahnya. Apalagi lima dari enam kawasan cagar budaya di DIY berada di Jogja yakni Malioboro, Kraton, Pakualaman, Kotagede, dan Kotabaru.
"Penataan wajah kota itu diprioritaskan dengan menata kembali kawasan cagar budaya tersebut. Perencanaan Dinas Kebudayaan bagaimana?" kata Sultan.
Menurut Sultan, sebagai kota perjuangan, Jogja menjadi saksi beragam peristiwa bersejarah bagi bangsa ini. Sejumlah peristiwa penting seperti Serangan Oemoem 1 Maret, peristiwa Jogja Kembali, serangan Kotabaru, pemindahan ibukota NKRI dan peristiwa lainnya terjadi di Jogja. Peristiwa tersebut menjadi khasanah yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Pembangunan masyarakat (nilai) jauh lebih penting dibanding pembangunan fisik.
"Jangan sampai peristiwa penting itu hilang. Jadi bagaimana agar masyarakat bisa mengingat sejarah itu dan tidak kehilangan," kata Sultan.
Sementara itu, Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti berharap adanya dukungan kebijakan teknis maupun alokasi Danais untuk penataan wajah kota. Menurutnya, penataan yang dilakukan saat ini (Malioboro dan Kotabaru) bertujuan agar cagar budaya sebagai kawasan lindung tetap terjaga.
Dalam proses penataan dan pembangunan tersebut, kata Haryadi, Pemkot tetap mengharapakan keterlibatan masyarakat. Sebagai contohnya, Pemko meluncurkan program Gandeng Gendong yang mensinergikan lima unsur yakni kota, kampus, kampung, korporasi dan komunitas.
Pemkot Jogja, lanjutnya, juga menyediakan aplikasi 'Jogja Smart Service' berbasis andriod agar pembangunan yang dilaksanakan bisa meningkatkan partisipasi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Wapres Terpilih Gibran Blusukan Bagikan Susu Gratis ke Warga di Jakarta Utara
- Timnas Butuh 1 Kemenangan Lagi Menuju Zona Olimpiade Paris, Lewati Dulu Korsel
- Tuding Pencitraan Pj. Bupati, Ketua DPRD Karanganyar Kritik Medsos Diskominfo
- Pemakaman Jenazah Pendiri Mustika Ratu Mooryati Sudibyo di Tapos Bogor
Berita Pilihan
Advertisement
Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
- Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
- Pemkot Jogja Gandeng Kantor Pertanahan Dorong Digitalisasi UMKM
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 24 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Rabu 24 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement