Advertisement

KEKERINGAN GUNUNGKIDUL: Telaga Ngrinjing Mengering, Ternyata Ini Penyebabnya

Herlambang Jati Kusumo
Minggu, 08 Juli 2018 - 14:20 WIB
Arief Junianto
KEKERINGAN GUNUNGKIDUL: Telaga Ngrinjing Mengering, Ternyata Ini Penyebabnya Kegiatan dropping air oleh BPBD Gunungkidul di Dusun Kayuareng, Pucanganom, Rongkop, Gunungkidul, Sabtu (7/7/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Mangkraknya pembangunan telaga di Dusun Kayu Areng, Desa Pucanganom, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul menyebabkan air yang ada di telaga tidak dapat bertahan lama setelah hujan berhenti.

Akibatnya warga pun kesulitan air bersih saat memasuki musim kemarau. Menurut salah satu warga, Jumbadi, beberapa tahun lalu Telaga Ngrinjing yang ada di dusunnya dikabarkan akan direhab. “Dulu itu sempat dibangun atau bagaimana, sudah dikerukin, tetapi tidak dilanjutkan lagi. Akibatnya malah kalau musim hujan air meresapnya cepat, jadi cepat habis,” ucap dia, Sabtu (7/7/2018).

Advertisement

Selain mengandalkan tadah hujan, saat ini diakui dia memang sudah mengandalkan air dari PDAM, namun sayangnya tidak setiap hari keluar. Ia berharap agar pembangunan tersebut dapat dilanjutkan kembali.

Kepala Dusun Kayu Areng Sukirno membenarkan rencana pengembangan telaga itu. Tetapi saat ditanya lebih jauh, dia mengaku tak begitu mengetahuinya. “Memang dulu ada, namun kurang paham dari [pemerintah] provinsi atau mana, kalau tidak salah sama desa diskusinya. Sudah dua kali saya rasa, belum tahu juga apakah akan dilanjutkan atau tidak,” kata dia.

Sukirno mengatakan untuk memanfaatkan telaga tersebut sekarang diberi tanaman untuk makan ternak warga, selain itu juga rencanya akan dikembangkan menjadi tempat wsata dengan membuat rumah-rumah pohon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Temukan 3 Proyektil Peluru di Jasad Wanita Korban Penembakan di Kapus Hulu Kalbar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement