Advertisement

SOSOK: Jadi Bhabhinkamtibmas, Bagi Polisi yang Satu Ini adalah Berkah, Ini Dia Alasannya

Abdul Hamied Razak
Minggu, 15 Juli 2018 - 21:20 WIB
Arief Junianto
SOSOK: Jadi Bhabhinkamtibmas, Bagi Polisi yang Satu Ini adalah Berkah, Ini Dia Alasannya Bripka Basyori Anwar (kiri) saat menerima penghargaan dari Kapolda DIY belum lama ini. - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Kendati hanya bertugas sebagai bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas), lelaki kelahiran Bantul, 15 Februari 1981 ini tak bisa diremehkan. Prestasi yang pasti bikin polisi lain ngiler sudah berhasil ditorehkannya.

Belum lama, pria bernama lengkap Basyori Anwar ini menerima penghargaan dari Kepolisian Daerah (Polda) DIY atas dedikasinya sebagai Bhabinkamtibmas. Polisi berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) itu menyabet juara pertama dalam Lomba Bhabinkamtibmas Tingkat Polda DIY 2018.

Advertisement

Sebagai Bhabinkamtibmas Umbulharjo, Basyori sangat dikenal warga, terutama oleh warga Giwangan. Pasalnya, selama ini dia dinilai berhasil dalam mengubah image kawasan prostitusi yang melekat di sekitar kawasan Giwangan.

Dia dinilai mampu memiliki inovasi dan semangat kerja tinggi serta berhasil mengubah praktek prostitusi menjadi tempat usaha yang legal. Atas dedikasinya itulah, pada tahun ini pula dia menerima penghargaan dari Kepala Kepolisian Sektor Umbulharjo.

"Mudahkanlah urusan sesamamu niscaya urusanmu akan dimudahkan juga oleh Tuhan," kata Basyori singkat kepada Harian Jogja, Jumat (13/7).

Dia sadar, menjadi Bhabinkamtibmas yang berprestasi bukan perkara mudah. Namun pria yang tinggal di Trayeman Pleret Bantul ini bisa melakukannya dengan sangat baik.

Menjadi bhabinkamtibmas, kata dia, harus bisa bergaul dengan masyarakat. Selain memperbanyak saudara juga harus bisa bermanfaat bagi orang banyak. "Beruntung tempat penugasan tidak terlalu jauh. Jadi bisa memahami karakter masyarakat. Yang paling penting adalah dipercaya oleh masyarakat," kata ayah dari Bimo Adjie A.B dan Naufal A.B ini.

Sebagai aparat, Basyori harus selalu siap dipanggil selama 24 jam penuh. Dia tidak pernah mempermasalahkan hal itu, karena bagaimanapun tugas juga hal yang utama. Bagi dia, tidak ada kata libur bertugas dalam kamusnya. Bisa dibilang aparat lebih banyak berada di tempat tugas dari pada bersama keluarga.

"Kadang anak-anak memprotes. Keluarga memang penting, tapi saya juga mengedepankan tugas sebagai abdi masyarakat," katanya sambil tersenyum.
Torehan prestasinya tidak terlepas dari strategi yang dilakukan Basyori. Dia menerapkan Perkap No.3/2015 tentang Pemolisian Masyarakat, khususnya dalam hal merukunkan warga (community policing).

Dia tahu betul bagaimana menempatkan masyarakat sebagai mitra polisi dalam posisi sejajar untuk sacara bersama-sama mewujudkan publik safety. "Pelibatan bukan hanya dalam memecahkan masalah namun kerja sama ini juga dilakukan dalam membantu tugas-tugas lainnya," ujar Basyori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement