Advertisement

Jelang Masa Tanam, Petani di Sentolo Masih Menunggu Pasokan Air Irigasi

Beny Prasetya
Senin, 06 Agustus 2018 - 13:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Jelang Masa Tanam, Petani di Sentolo Masih Menunggu Pasokan Air Irigasi Pengendara motor melintas di dekat saluran irigasi di Sentolo yang masih kering seperti terlihat Senin (6/8 - 2018). Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Sejumlah petani di Kecamatan Sentolo mengeluhkan tak adanya air irigasi untuk memulai masa tanam. Sejak pintu air Saluran Irigasi Induk Kalibawang dibuka pada Rabu (1/8/2018), hingga saat ini aliran aior belum sampai di Sentolo.

Petani di Desa Kaliagung, Kecamatan sentolo, Towo, mengaku masih menunggu instruksi dari pemilik lahan untuk menanam. Pasalnya kondisi ledeng (saluran irigasi) yang menjadi bagian dari Saluran Irigasi Induk Kalibawang belum teraliri air. "Kami masih menunggu air, ledeng belum teraliri air," katanya saat ditemui Senin (6/8/2018).

Advertisement

Pada masa tanam sebelumnya, Towo mengaku harus mengeluarkan tambahan biaya operasional, khususnya untuk bahan bakar mesin pompa air. Saat irigasi dikeringkan, dia mengaku harus menyedot air dari sungai atau dari sumur. "Kami tidak mau kehilangan banyak biaya operasional seperti masa tanam sebelumnya. Kami masih berhitung," katanya.

Petani lainnya, Sastro Wiharjo, warga Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, mengaku merugi menyusul ditutupnya Saluran Irigasi Induk Kalibawang. Menurutnya, akibat ketiadaan air irigasi, jagung yang dia tanam sebagai pengganti tanaman padi tak membuahkan hasil maksimal. "Kami yang menanam jagung juga tidak untung karena airnya sangat minim ," katanya.

Murjono, petani asal Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo mengaku sebagian besar petani juga enggan menanam bawang merah akibat minimnya pasokan air. "Kami masih menunggu, semoga dalam waktu dekat debit air di Saluran Irigasi Induk Kalibawang diperbesar," katanya.

Petugas Operasional dan Pemeliharaan Saluran Irigasi Induk Kalibawang, Basito, mengaku saat ini aliran air di Talang Bowong lama hanya sebesar dua meter kubik per detik. Komisi Irigasi Kulonprogo bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) terus mengamati opsi pembukaan pintu air Kalibawang lebih lebar. "Ada rencana untuk pembukaan empat meter kubik atau lebih kalau memungkinkan, kami masih memantau konstruksi jembatan air Talang Bowong," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

2 Pesawat Penerbangan Sipil Ini Langsung Putar Haluan Hindari Serangan Israel ke Iran

News
| Jum'at, 19 April 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement