Advertisement

Selamatkan Petani, Kawasan Samas Perlu Ditetapkan Jadi Zona Pertanian

Ujang Hasanudin
Jum'at, 31 Agustus 2018 - 09:50 WIB
Bhekti Suryani
Selamatkan Petani, Kawasan Samas Perlu Ditetapkan Jadi Zona Pertanian Kawasan di sebelah timur Pantai Samas yang diusulkan Pemerintah Desa Srigading, Sanden, menjadi pusat pertanian, meski kawasan tersebut kini menjadi kawasan perdagangan dan jasa. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Pemerintah Desa Srigading, Kecamatan Sanden, akan mengusulkan area timur Pantai Samas menjadi pusat pertanian. Usulan tersebut untuk menampung para petani yang lahan garapannya terancam pembangunan wilayah pesisir selatan Bantul.

Kepala Desa Srigading, Wahyu Widodo sebagian besar masyarakatnya mengandalkan lahan pertanian sebagai sumber pendapatan. Selain petani yang memiliki lahan pribadi, banyak juga petani penggarap yang menggarap sawah milik orang lain. Tidak sedikit juga petani yang menggarap lahan Sultan Ground (SG) di sepanjang JJLS.

Advertisement

Selain milik SG, ada juga beberapa lahan milik pribadi warga dengan bukti letter C. Sementara dalam rencana pembangunan kawasan pesisir, wilayah Samas ke barat akan menjadi pusat perdagangan dan jasa, sehingga pembangunan sarana penunjang wisatawan akan semakin masif.

Ia tidak ingin lahan pertanian di kawasan tersebut hilang semua. "Perlu ada satu titik yang dikhususkan menjadi pusat pertanian di wilayah selatan yang tidak boleh diotak-atik kecuali untuk pertanian," kata Wahyu di kantornya, Kamis (30/8/2018).

Pihaknya mengusulkan pusat pertanian ada di wilayah timur Pantai Samas. Wilayah tersebut masih didominasi SG dan lahan kas desa, dan sebagian kecil milik warga. Pusat pertanian itu nantinya bisa dikelola oleh kelompok masyrakat sekitar yang terdampak pembangunan terutama para penggarap SG.

Pusat pertanian tersebut nantinya bisa dikemas dengan wisata, sehingga menjadi nilai tambah lahan pertanian di pesisir, seperti halnya kebun buah di Mangunan, Dlingo yang banyak didatangi wisatawan. "Kami tawarkan yang berbeda dengan wisata sayuran misalnya. Wisatawan bisa belanja sayur dengan memetik langsung di lahan," kata Wahyu.

Saat ini ia sedang mematangkan konsep wisata pertanian tersebut. Dengan adanya pusat pertanian, kata dia, sarana pendukung wisata juga harus berhubungan dengan pertanian khusus di pusat pertanian tersebut. Lahan pertanian dan pengelolaan wisatanya juga harus dikelola oleh warga sekitar.

Selain pusat pertanian, Desa Srigading juga akan mengusulkan pembangunan minimarket desa yang dikelola masyarakat. Untuk minimarket rencana menggunakan lahan kas desa di timur JJLS atau sekitar gerbang tempat pemungutan retribusi (TPR) Pantai Samas.

Menurut Wahyu, minimarket itu nantinya bisa menampung semu produk dari warga sekitar. Ia berharap rencananya tersebut bisa terwujud sebelum proses pembangunan di wilayah pesisir ramai.

Sementara itu, Sartono, salah satu petani penggarap lahan SG di sekitar JJLS mengaku sudah mengetahui rencana pembangunan di wilayah selatan. Ia menggarap lahan SG di Pedukuhan Teglsari, Srigading, Sanden, tepatnya barat Samas. Sartono tidak akan melepas lahan garapannya, kecuali Sultan yang meminta langsung.

Alasannya Sartono sudah menggarap lahan SG seluas sekitar 1.500 meter itu sejak 1980an lalu. "Tapi kalau Ngarso Dalem yang meminta langsung saya tidak bisa buat apa-apa," ucap dia. Ia hanya berhrap minta perlindungan agar tetap bisa menggrap lahan pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jogjapolitan | 7 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Konflik Israel di Gaza, China Serukan Gencatan Senjata

News
| Selasa, 16 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement