Advertisement
Siswa Sekolah di Gunungkidul Ini Beramai-ramai Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu lalu memantik sejumlah elemen masyarakat untuk tergerak membantu. Salah satunya ratusan siswa SMPN 3 Wonosari yang berlokasi di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul.
Bertempat di halaman sekolah, sebanyak 567 siswa SMPN 3 Wonosari menggalang dana untuk para korban gempa dan tsunami Sulteng pada Senin (1/10/2018) pagi. Sebelumnya para siswa ini terlebih dulu melaksanakan salat gaib dan doa bersama.
Advertisement
Kepala SMPN 3 Wonosari, Mulyadi mengatakan kegiatan ini sengaja digelar untuk melahirkan rasa simpati dan empati kepada para siswa untuk para korban. Diharapkan para siswa bisa lebih peka terhadap lingkungan masyarakat sekitar. "Ini juga sebagai perwujudan dari berbagai aspek, mulai dari religius, gotong royong, integritas, dan juga nasionalis kepada sesama warga Indonesia," ucap Mulyadi seusai kegiatan penggalangan dana dan doa bersama di SMPN 3 Wonosari.
Dijelaskan Mulyadi kegiatan ini diikuti seluruh siswa dari berbagai latar belakang agama. Untuk siswa beragam Islam melaksanakan salat gaib, sementara yang beragama Kristen berdoa bersama.
Lantaran banyak siswa yang mengikuti acara itu, maka pelaksanaan salat gaib dilangsungkan di dua masjid. Satu di masjid sekolah, sementara sisanya di masjid desa yang tak jauh dari sekolah. Sementara untuk siswa beragama Kristen berdoa bersama di salah satu ruangan sekolah. "Setelah itu seluruh siswa berkumpul di halaman untuk menggalang dana. Kegiatan itu juga diikuti seluruh guru dan karyawan SMPN 3 Wonosari," kata Mulyadi.
Salah satu siswa yang turut dalam kegiatan, Afif mengaku turut prihatin dengan gempa disertai tsunami yang merenggut korban jiwa di Sulteng. Dia berharap dengan bantuan ini mampu meringankan beban para korban. "Semoga apa yang kami lakukan bisa bermanfaat bagi mereka," ucapnya.
Lapas
Sebelumnya, doa bersama dan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng juga dilakukan warga binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Yogyakarta, Wonosari pada Minggu (30/9) pagi.
Kepala LPKA Rutan Kelas II B Yogyakarta, Teguh Suroso mengatakan kegiatan ini dilakukan secara serentak di jajaran Kemenkumham di Tanah Air. Waktunya juga serentak yakni 09.00 WIB, 10.00 WITA dan 11.00 WIT. Hal itu sesuai dengan arahan Dirjen Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami.
Dia menambahkan kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian antarsesama. Dengan adanya pengumpulan sumbangan dan doa bersama diharapkan mampu meringankan beban para korban. "Kami turut merasakan duka yang sedalam-dalamnya, semoga ini bisa membantu para korban meski tidak seberapa," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Kota Jogja Luncrukan Madrasah Al-Quran bagi Difabel Tuna Netra
- Disnakertrans DIY Mengklaim Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat
- Dinkes DIY Mewaspadai Sebaran Flu Singapura
- Penganiaya Penjual Bakwan Kawi di Gowongan Akhirnya Dilepas, Ini Penyebabnya
- Jelang Pilkada, KPU Jogja Siapkan Badan Adhoc dan Buka Konsultasi untuk Paslon Independen
Advertisement
Advertisement