Advertisement

Merapi Waspada, Penambangan di Sungai Lereng Merapi Tak Dihentikan

Newswire
Selasa, 22 Mei 2018 - 13:37 WIB
Nina Atmasari
Merapi Waspada, Penambangan di Sungai Lereng Merapi Tak Dihentikan Penambangan pasir milik CV Sari Mulia yang berada di Sungai Gendol, Dusun Kalitengah Kidul, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Senin (2/4/2018). - Harian Jogja/Irwan A. Syambudi

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG- Pemkab Magelang segera melakukan upaya menanggapi kenaikan status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada.

Penjabat Bupati Magelang Tavip Supriyanta mengungkapkan pihaknya mengintensifkan komunikasi dengan pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Geologi untuk antisipasi penanganan masyarakat terkait peningkatan status tersebut.

Advertisement

"Bagaimana memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang kondisi Merapi, yang memang bisa menjelaskan BPPTKG, oleh karena itu kita selalu berkomunikasi, lalu kita menjelaskan kepada masyarakat, supaya kawan-kawan di lapangan bisa menjelaskan kepada masyarakat untuk waspada, mengikuti petunjuk dari petugas," katanya di Magelang, Selasa (22/5/2018).

Ia mengatakan hal itu ketika meninjau tempat pengamatan Gunung Merapi di Pos Ngepos, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 10 kilometer barat puncak Merapi, yang antara lain didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Magelang Edy Susanto dan Camat Srumbung Taufiq Yahya.

BPPTKG yang berkantor di Yogyakarta pada Senin (21/5/2018) menjelang tengah malam mengumumkan kenaikan status Gunung Merapi yang wilayahnya meliputi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta dari normal menjadi waspada, setelah dalam seminggu terakhir terjadi beberapa kali letusan freatik.

Ia mengatakan berulang kali petugas BPBD dan para relawan bencana Gunung Merapi, bersama masyarakat telah melakukan pelatihan-pelatihan siaga bencana supaya bisa melakukan penanganan ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut.

"Kalau statusnya naik menjadi 'siaga', kita sudah siap turun ke lapangan ke tempat-tempat pengungsian," kata dia.

Pihak pemkab setempat melalui BPBD pada Selasa juga telah membuka pusat media sebagai salah satu wadah menyampaikan informasi tentang perkembangan Merapi. Informasi juga disebarluaskan melalui media sosial.

Selain itu, ujarnya, telah dibangun beberapa sister village atau "desa saudara" terkait dengan antisipasi bagi penanganan masyarakat dari daerah rawan bencana Gunung Merapi.

Ia juga menyebut jajaran Dinas Kesehatan setempat juga telah melakukan berbagai persiapan penanganan bencana Merapi.

Ia membenarkan bahwa setelah kenaikan status Merapi menjadi waspada, sejumlah warga Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, sempat akan meninggalkan rumahnya untuk mengungsi.

"Memang sempat terjadi informasi simpang siur, namun kawan-kawan segera memberikan informasi secara jelas, sehingga sampai saat ini belum terjadi pengungsian. Tetapi memang warga tetap diminta meningkatkan kewaspadaan," ujar dia.

Pihak Dinas Pekerjaan Umum setempat juga sudah turun ke lapangan untuk mengecek dan selanjutnya melakukan berbagai perbaikan jalur evakuasi yang rusak di kawasan Gunung Merapi.

Ia menyebut aktivitas masyarakat di kawasan Merapi, termasuk kegiatan penambangan material gunung tersebut di beberapa alur sungai, tetap normal.

"Tetapi kalau statusnya meningkat terus, tentu saja penambangan akan kita hentikan," katanya.

Petugas Pos Ngepos Srumbung Heru Suparwoko mengatakan hingga sekitar pukul 11.00 WIB aktivitas Merapi yang terpantau dari tempat itu relatif landai.

Sekitar 10 menit setelah letusan freatik pada pukul 01.47 WIB, di sekitar pos setempat turun hujan abu relatif lebih tipis ketimbang sehari sebelumnya.

"Hujan abunya tipis, selama satu jam, sampai saat ini landai-landai saja, angin di puncak cukup kencang ke arah barat," katanya. Budi Suyanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement