Advertisement

Presiden Jokowi Tanggapi Polemik Jalan Tol Jogja-Bawen, Begini Katanya

Newswire
Sabtu, 20 Oktober 2018 - 16:17 WIB
Nina Atmasari
Presiden Jokowi Tanggapi Polemik Jalan Tol Jogja-Bawen, Begini Katanya Presiden Joko Widodo (Jokowi). - Suara.com/Dwi Bowo Raharjo

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG- Polemik salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Bawen - Jogja ternyata mendapat perhatian dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Penolakan itu dilakukan oleh Panitia Khusus (pansus) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DPRD Jawa Tengah.

"Soal Proyek Strategis Negara (PSN) ini, pemerintah pusat tidak akan lama-lama memberi keputusan. Itu masih dalam proses studi dan segera akan kami putuskan," kata Joko Widodo, usai menyambangi Ponpes Girikusomo Mranggen Demak, Jumat (19/10/2018) malam.

Karenanya, Jokowi berharap semua proyek strategis nasional (PSN) berjalan sesuai rencana. Bahwa tujuan tiap infrastruktur yang tengah dibangun sebagai upaya memperkuat daya saing di era globalisasi.

"Bersama Pak Jusuf Kalla kami komitmen fokus pembangunan penguatan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia. Dua pondasi itu sebagai kekuatan suatu negara," lanjut Jokowi.

Jokowi menyebut, jika pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah sudah menggembirakan. Tol Trans Jawa seksi Pejagan - Pemalang sudah dioperasikan, sementara seksi Tol Batang - Semarang akan mulai beroperasi akhir tahun 2018.

"Insya Allah akhir November 2018 akan selesai jalan tol Batang-Semarang. Pada Desember 2018 akan selesai lagi jalan tol Salatiga-Solo," ujar Jokowi.

Diwartakan sebelumnya, dalam sidang paripurna Panitia Khusus (Pansus) RTRW DPRD Jateng menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) trase Tol Bawen - Jogjakarta. Dengan alasan akan menghilangkan lahan subur dan berada di jalur rawan gempa.

Pansus juga beralasan jika proyek tersebut simultan dengan proyek yang sama yang sedang berjalan yakni Tol Semarang - Solo - Jogjakarta. Pansus lebih memilih reaktivasi rel kereta api sebagai pengganti tol.

Secara anggaran juga menjadi pertimbangan Pansus lantaran biaya per kilometer jalan tol sebesar Rp 150 miliar lebih mahal jika dibanding per kilometer me-reaktivasi rel Kereta api yang hanya memakan anggaran Rp 25 - 30 miliar saja.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rute Bus Trans Jogja, Cek di Sini, Jangan Salah Pilih

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement