Advertisement

PIALA DUNIA 2018: Carlos Queiroz Tak Lagi Latih Iran Setelah Piala Dunia

Budi Cahyana
Sabtu, 26 Mei 2018 - 05:25 WIB
Budi Cahyana
PIALA DUNIA 2018: Carlos Queiroz Tak Lagi Latih Iran Setelah Piala Dunia Carlos Queiroz - Reuters/Zoubeir Souissi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Carlos Queiroz akan mundur dari jabatan pelatih Timnas Iran setelah Piala Dunia 2018. Musababnya, dia kecewa dengan tawaran perpanjangan kontrak yang disodorkan Federasi Sepak Bola Iran.

Queiroz, juru taktik asal Portugal yang telah mengarsiteki Team Melli sejak April 2011, telah ditawari perpanjangan kontrak oleh Federasi Sepak Bola Iran sampai putaran final Piala Asia pada Januari 2019 di Uni Emirat Arab.

Advertisement

Namun pria 65 tahun itu telah memutuskan untuk mengakhiri pekerjaan yang sudah berjalan tujuh tahun di Iran.

"Ini sudah hampir satu tahun sejak kami lolos ke Piala Dunia dan memang benar bahwa mereka menawari saya kontrak untuk enam bulan menuju Piala Asia, tetapi itu tidak sesuai dengan harapan saya," kata Queiroz sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (25/2018).

Queiroz kini masih sibuk memimpin pemusatan latihan Iran di Turki.

"Setelah tahun-tahun berlalu dan Federasi Iran hanya memperpanjang kontrak selama enam bulan tentu bukan merupakan keputusan yang memperlihatkan apresiasi terhadap apa yang telah saya lakukan. Itu adalah tawaran yang tidak dapat saya terima."

"Sebelum kami pergi ke Istanbul, Federasi semestinya meninjau ulang kerja sama kami. Mulai sekarang, saya harus bergerak ke depan."

Queiroz telah mempertimbangkan untuk pensiun setelah Piala Dunia agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Sebeluk dia istirahat, Queiroz ingin menjadi pelatih yang meloloskan tim ke putaran final Piala Dunia dalam lima kesempatan.

Carlos Alberto Pereira asal Brasil dan pelatih asal Serbia Bora Milutinovic telah melatih lima negara berbeda di Piala Dunia.

Queiroz meloloskan Afrika Selatan ke Piala Dunia 2002, tetapi ia mengundurkan diri sebelum turnamen dihelat di Jepang dan Korea.

Ia kemudian memimpin Portugal ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan kemudian menjadi pelatih pertama tampil dua kali beruntun di Piala Dunia bersama Iran. Dia tetap ingin memimpin negara lain menuju Piala Dunia di Qatar pada 2022.

"Saya memiliki dua tawaran, satu dari Afrika dan satu dari Asia dengan peluang untuk lolos ke Piala Dunia di Qatar pada 2022, dan jika itu tidak terwujud maka saya akan menimbang satu atau dua opsi yang saya miliki di Inggris setelah Piala Dunia."

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Olimpiade Paris 2024, Obor Api Dimulai Dinyalakan dari Reruntuhan Kuil Hera di Yunani

Olahraga
| Senin, 15 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement