Advertisement
Jelang Final Piala Dunia, Performa Kiper Bisa Sangat Menentukan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kritik tajam sempat menghantam Hugo Lloris jelang kampanye Prancis di Piala Dunia 2018. Digadang-gadang menjadi kiper utama tim di Rusia, Lloris justru bermain buruk di laga ujicoba terakhir Les Bleus yakni saat melawan Amerika Serikat, 10 Juni.
Saat itu Lloris gagal menghalau tembakan striker Amerika, Julian Green, yang mengarah ke tiang dekat. Padahal kiper Tottenham Hotspur itu sebenarnya bisa mengamankan bola itu dengan mudah. Prancis pun hanya bermain imbang 1-1 dalam laga yang digelar di kandang sendiri.
Advertisement
Kala itu Didier Deschamps menjadi orang pertama yang membela eks penjaga gawang Olympique Lyon tersebut. Juru taktik Prancis ini tak melihat sesuatu yang mengkhawatirkan dari performa anak asuhnya itu. “Ya, dia membuat tiga kesalahan bersama Tottenham. Namun dia bermain di 60 pertandingan,” ujar Deschamps.
Sikap Deschamps yang mempercayai penuh Lloris terbukti sukses dibayar lunas oleh sang pemain. Lloris menjadi unsung hero yang membawa Prancis melaju ke final. Setelah bermain buruk melawan Amerika Serikat, berturut-turut kiper 31 tahun itu menuai performa impresif di fase grup Piala Dunia 2018 saat melawan Australia, Peru dan Denmark. Dia bahkan cuma kebobolan satu gol di fase grup, itupun hasil sepakan dari titik penalti Mile Jedinak, gelandang Australia.
Setelah itu, Lloris makin membuat publik Prancis tercengang lewat aksinya yang menggagalkan peluang Martin Caceres di perempat final. Bek Uruguay itu melompat untuk menanduk bola dengan keras. Namun Lloris secara dramatis mampu membuang bola yang tampak hampir melewati garis gawang. “Itu bukan penyelamatan, itu hampir saja gol,” tukas Deschamps dilansir FIFA pekan lalu.
Aksi heroik kembali dilakukannya saat mengeblok peluang emas pemain Belgia Toby Alderweireld hingga Axel Witsel di semifinal Piala Dunia. Refleks cekatan Lloris pun kembali diharapkan saat Prancis bersua Kroasia di laga pamungkas. Sebab jika lengah sedikit saja, lini depan Kroasia yang sudah mengemas 12 gol sejauh ini bisa menghukum Prancis. “Kami tak pernah meragukan dia, Anda [media] yang meragukannya,” ujar bek Prancis, Benjamin Pavard.
Di Kroasia, kiper Danijel Subasic juga bisa muncul sebagai pembeda apabila kembali bermain apik seperti biasanya. Kiper AS Monaco ini adalah aktor utama kemenangan Vatreni di adu penalti melawan Denmark (3-2) dan Rusia (4-3) di fase gugur. Berkat penyelamatannya, Subasic menjadi kiper kedua sepanjang sejarah Piala Dunia yang mampu menepis empat tembakan atau lebih di babak tos-tosan.
Momen paling mengesankan Subasic yakni saat menggagalkan penalti Fedor Smolov di perempat final. Subasic yang kala itu mengalami cedera ringan sukses membaca tembakan ala Panenka striker Rusia itu. Performa gemilang Subasic sebenarnya sudah terlihat saat dia hanya kebobolan satu gol di fase grup. Laga melawan Prancis tentu pantang dilewatkannya untuk kembali bermain baik dan menjadi kandidat kuat peraih golden gloves.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
PLN Mobile Proliga 2024 di Yogyakarta Resmi Dibuka, Jakarta Elektrik PLN Siap Berlaga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement