Advertisement

Mandzukic Perkasa & Tahan Banting karena Terbiasa Lari di Tepi Sungai saat Kecil

Budi Cahyana & Andhika Anggoro Wening
Minggu, 15 Juli 2018 - 20:10 WIB
Budi Cahyana
Mandzukic Perkasa & Tahan Banting karena Terbiasa Lari di Tepi Sungai saat Kecil Mario Mandzukic - Reuters/Carl Recine

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pahlawan Kroasia pada semifinal Piala Dunia 2018, Mario Mandzukic, memiliki stamina yang kuat karena saat masih anak-anak ia terbiasa berlari 2,5 kilometer di tepi Sungai Sava, Slavonia.

Mandzukic mempertontonkan ketegaran dan kekuatan di semifinal. Di perpanjangan waktu, dia sempat terkapar karena bertubrukan dengan kiper Inggris Jordan Pickford. Penyerang yang mulai mekar bersama Wolfsburg itu kemudian berjalan pincang karena pahanya dihantam kaki Pickfford dengan keras. Tak lama kemudian, Mandzukic bermain seperti sedia kala dan mencetak gol kemenangan. Dia kemudian ditarik keluar untuk menghindari cedera parah.

Advertisement

Damir Ruhek, 58, pelatih pertama striker Juventus itu, mengingat kembali saat Mandzukic kembali ke kota kelahirannya di Slavonski Brod saat berusia 10 tahun, setelah terpaksa pergi ke Bosnia dan Jerman karena perang kemerdekaan di Kroasia.

"Setelah dua atau tiga sesi latihan pertama, saya melihat dia memiliki sesuatu yang istimewa. Dia menonjol dalam kecepatan, juga daya tahannya," kata Ruhek dilansir Firstpost, Minggu (15/7/2018).

Lapangan dan arena olahraga yang rusak karena perang dan kehadiran pasukan Serbia, memaksa Mandzukic dan rekan-rekan berlatih di Pantai Poloj sejauh 2,5 kilometer.

"Untuk membawa mereka ke sana, saya menempatkan dua penjaga gawang di dalam mobil, tetapi yang lain harus berlari dan Mandzukic selalu jadi yang pertama," tambah Ruhek.

Setahun setelah dikontrak secara profesional oleh klub NK Marsonia, Mandzukic bergabung dengan NK Zagreb sebelum pindah ke klub papan atas Kroasia Dinamo Zagreb.

Mandzukic kemudian dijuluki Super Mario oleh rekan-rekannya setelah merumput bersama klub top Eropa seperti Wolfsburg, Bayern, Atletico Madrid dan Juventus.

Tidak Lupa Rumah

Mandzukic dikenal sebagai pesepak bola yang tidak lupa dengan kampung halamannya. "Setiap tahun, benar-benar setiap tahun dia kembali, membawa kaus dan sepatu untuk anak-anak di akademi, dan beberapa tahun yang lalu dia memberi kami uang untuk melengkapi ruang ganti dan kamar mandi kami," kata Ruhek. "Dia tidak melupakan kami."

Sehari setelah mencetak gol di semifinal, Mandzukic dipuji Wali Kota Mirko Duspara sebagai olahragawan yang fantastis. "Bahkan seorang pria dengan hati yang besar".

Berkat torehan 32 gol, Mandzukic menjadi pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah Kroasia setelah Davor Suker yang sempat mencetak gol pembuka saat Kroasia dikalahkan Prancis di semifinal 1998.

Mandzukic pun berharap bisa tampil lebih baik dan memiliki stamina yang cukup setelah tiga pertandingan melalui perpanjangan waktu sebelum mencapai final.

"Kami akan siap pada hari Minggu," kata Mandzukic kepada pers Kroasia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement