Advertisement

Piknik Tenang di Vihara Dhamma Sundara Solo

Mariyana Ricky Prihatina Dewi
Senin, 20 Agustus 2018 - 16:35 WIB
Maya Herawati
Piknik Tenang di Vihara Dhamma Sundara Solo Vihara Dhamma Sundara Solo - JIBI/Solopos/Mariyana Ricky P.D.

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Peribadatan umat Buddha, vihara, biasanya juga menjadi tempat wisata. Para turis banyak yang memotret dan beristirahat di area yang diperbolehkan bagi pengunjung yang tidak beribadah. Salah satu vihara yang juga menjadi tempat wisata adalah di Vihara Dhamma Sundara, Solo, Jawa Tengah.

Suara riuh kendaraan yang melintas di Jalan Ir. Juanda, Solo seolah teredam saat kaki melangkah memasuki gerbang Vihara Dhamma Sundara. Peribadatan umat Buddha itu berlokasi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo. Tampak dari luar, gerbang tinggi menutupi kompleks tersebut. Setelah memarkirkan kendaraan dan meminta izin penjaga, penelusuran pun bermula.

Advertisement

Sepi. Adalah kesan pertama yang muncul. Tak ada geliat aktivitas, pun ibadah yang berlangsung. Hanya dua orang yang terlihat hilir mudik. Satu bertugas menjaga dan sementara yang lain memangkas tetumbuhan taman. Kali pertama berada di balik gerbang, sebidang gapura kokoh menyambut. Gapura setinggi lima meteran itu diapit dua patung barongsai berwarna hitam. Tepat di muka gapura sekitar enam meter, sebuah tiruan stupa Candi Borobudur diletakkan di pojokan.

Kaki kemudian melangkah menaiki anak tangga menuju bangunan utama. Bangunan utama vihara berukuran besar dengan atap limasan. Bangunan ini dikelilingi empat limasan lain berukuran lebih kecil.

Di kaki bangunan utama terdapat sebuah relung dengan makhluk mitos burung berkepala manusia. Barisan anak tangga kedua menuju bangunan utama diapit dua patung singa berwarna hitam. Pada cungkup bagian depan bangunan utama terdapat lukisan kaca patri sepasang rusa bertanduk saling hadap dengan mulut mencium roda.

Di sudut kaca patri itu tergambar dua kepala naga dengan mulut terbuka menghadap ke arah luar. Di cungkup berikutnya, terdapat relief dua Buddha bersila di atas perbukitan yang mengapit lingkaran.

Di bagian ini pula, ada dua kolam di bawah undakan yang berisi ikan koi lincah. Setelah itu, ada  ruang utama vihara di balik pintu cokelat besar. Ruang utama Vihara Dhamma Sundara berisi sebuah Arca Buddha bersila berwarna emas dengan telapak tangan kiri terbuka ke atas.

Posisi tangan tersebut dinamakan Bhumisparsa mudra yang berarti memanggil bumi sebagai saksi. Mudra tersebut melambangkan Dhyani Buddha Aksobhya yang menghadap arah mata angin timur.

Di samping kanan kirinya, terdapat patung murid Buddha dengan tangan tertangkup di depan dada. Tepat di depan Arca Buddha, terdapat sebuah hiolo berhias arca Buddha kecil, sepasang lilin, dan sejumlah hio yang belum dibakar. Sedangkan di langit-langit ruang yang berbentuk kerucut, melingkar kaca patri dengan beragam karakter, tumbuhan, dan hewan.

Candi Putih

Keluar dari ruang utama yang ternyata adalah ruang doa. Di sebelah baratnya ada Candi Putih. Bentuk candi itu mirip dengan beberapa candi di Thailand. Stupa besar di puncaknya menjadi ciri khas candi Buddha.

Sejumlah stupa berukuran lebih kecil mengelilingi stupa besar dengan posisi lebih pendek. Relief manusia berdiri dengan berbagai posisi tergambar jelas di dinding candi. Di depannya, terdapat patung pendiri Vihara Dhamma Sundara Wisata, seorang tokoh masyarakat Kota Solo, Sundara Husea, pendiri Sun Motor Grup.

Pengunjung hanya diperbolehkan berada di pelataran candi dengan melepas alas kaki. Berfoto di sekitarnya pun diizinkan. Untuk mengunjungi Vihara Dhamma Sundara, tak ada tiket maupun tarif masuk. Hanya, karena ini adalah tempat ibadah yang masih digunakan, pengunjung harus bersikap sopan, tidak berisik, dan mematuhi aturan yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sambut Pemudik dan Wisatawan Libur Lebaran 2024, Begini Persiapan Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Minum Ramuan Jahe Cocok saat Puasa dan Kala Hujan

Lifestyle
| Jum'at, 29 Maret 2024, 03:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement