Advertisement
BPR di Indonesia Terkendala Teknologi
Advertisement
[caption id="attachment_400446" align="alignleft" width="206"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/26/bpr-di-indonesia-terkendala-teknologi-400445/bpr-ilustrasi-bisnis-indonesia-paulus-tandi-bone" rel="attachment wp-att-400446">http://images.harianjogja.com/2013/04/bpr-ilustrasi-Bisnis-Indonesia-Paulus-Tandi-Bone-206x310.jpg" alt="" width="206" height="310" /> Ilustrasi BPR
JIIB/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone[/caption]
JOGJA–Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Advertisement
Pertumbuhan tersebut tercermin dari aset yang berhasil dibukukan yakni Rp68,3 triliun pada Februari lalu, atau tumbuh sebesar 14% dibandingkan periode yang sama 2012 lalu.
Ketua Dewan pengurus Pusat Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (DPP Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan angka tersebut masih tergolong sangat kecil jika dibandingkan dengan aset perbankan nasional. Dimana dengan angka tersebut, share BPR hanya sebesar 5%.
Namun, BPR telah mampu melayani sekitar 13,5 juta nasabah yang sebagian besar merupakan UMKM. Selain itu perolehan dana pihak ketiga (DPK) BPR pun cukup baik dan mencapai Rp55 triliun dan 15% di antaranya telah disalurkan kembali. Ia optimistis, prestasi tersebut bisa terus berlanjut.
“Pasar UMKM merupakan pasar potensial bagi BPR. Dengan kebijakan pemerintah bahwa perbankan diwajibkan memberikan 18 persen dari portofolio kredit ke sektor UMKM baik secara langsung atau bekerja sama dengan BPR itu menjadi peluang yang sangat baik bagi BPR,” ujarnya saat membuka BPR Marketing Forum di Hotel Inna Garuda Jogja, Kamis (25/4).
Kendala Teknologi
Namun, menurut dia, ditengah pertumbuhan dan peluang, terdapat beberapa tantangan besar yang harus dihadapi oleh BPR di Indonesia agar mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan di dunia perbankan. Salah satunya yakni masalah teknologi dan jaringan online.
“Pengembangan teknologi menjadi agenda besar bagi BPR. Keberadaan teknologi menjadi hal penting bagi BPR,” tambahnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, teknologi menjadi kendala karena investasi di bidang itu membutuhkan dana yang cukup banyak. Sedangkan sebagian besar BPR di Indonesia dananya terbatas.
“Untuk itu, kami melalui Perbarindo berupaya untuk mencari teknologi yang murah dan aplikatif. Salah satunya menggandeng Telkom dan kami berharap kerja sama tersebut dapat terwujud tahun ini,” lanjutnya.
Selain pengembangan teknologi, BPR pun terus berbenah dan melakukan pengembangan dalam hal sumber daya manusia (SDM). Salah satunya melalui kegiatan BPR Marketing Forum yang di diikuti oleh anggota Perbarindo dari seluruh Indonesia dan diisi oleh pakar pemasaran yang ternama yakni Hermawan Kertajaya.
“Kompetensi dan wawasan SDM menjadi pilar penting dalam pelayanan di BPR, untuk itu melalui kegiatan seperti ini diharapkan ada jawaban bagaimana mengatasi berbagai macam tantangan tersebut,” katanya.
Direktur Kredit, BPR dan UMKM (DKBU) Bank Indonesia Zainal Abidin mengatakan pasar UMKM merupakan pasar yang sangat potensial dan tangguh, terutama dalam menghadapi krisis global.
“BPR merupakan suatu lembaga yang mempunyai branding sebagai penyedia layanan bagi UMKM. Untuk itu BPR harus memberikan servis kepada UMKM untuk memberikan peluang yang ada, jangan sampai kalah dengan bank umum,” ujarnya pada kesempatan yang sama.
Namun, saat ini banyak BPR yang kehilangan identitas dan mirip dengan bank umum. Untuk itu, pihaknya berharap melalui kegiatan ini, semangat dan identitas BPR bisa muncul kembali dan harus terus aktif sebagai kontributor dalam pertumbuhan ekonomi.
“BPR harus memperkuat usahanya hingga ke pelosok pedesaan, jangan sampai ekonomi di pedesaan di rambah oleh bank atau lembaga keuangan yang lain,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Dua Kali Terkena Serangan Jantung, Krasno Bersyukur Biaya Perawatan Ditanggung BPJS Kesehatan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan, Jago Syariah Ambil Bagian dalam Halal Fair 2024
- Sudah Ada 11 Bank Bangkrut Sepanjang Tahun Ini, LPS: Kami Siap Klaim Dana Nasabahnya
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
- Inka Rampungkan 11 Kereta New Generation Pesanan KAI, Ini Perbedaannya dengan Kereta Lama
Advertisement
Advertisement