Advertisement
Wapres Sebut Subsidi Rumah Banyak Salah Sasaran
Advertisement
[caption id="attachment_415377" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/13/wapres-sebut-subsidi-rumah-banyak-salah-sasaran-415376/perumahan-ilustrasi-bisnis-indonesia-dwi-prasetya-3" rel="attachment wp-att-415377">http://images.harianjogja.com/2013/06/perumahan-ilustrasi-BISNIS-INDONESIA-Dwi-Prasetya-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Ilustrasi Perumahan
JIBI/Harian Jogja/Dwi Prasetya[/caption]
JAKARTA-Wakil Presiden Boediono menilai subsidi rumah yang diberikan pemerintah dalam berbagai insentif kepada pengembang masih banyak salah sasaran karena tidak diterima oleh masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah, tapi justru jatuh ke kalangan menengah.
Advertisement
"Pemerintah telah memberikan bantuan berbagai bidang dengan memberikan subsidi tapi tidak diterima ke masyarakat yang pas, jangan membuat sesuatu yang mubazir," kata Boediono saat membuka Musyawarah Nasional ke-4 Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) di Istana Wapres Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Hadir dalam acara itu Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo, serta pengurus Apersi provinsi di Indonesia.
Dikatakan, masyarakat Indonesia saat ini sudah banyak yang menuju kelas menengah dan mereka memiliki uang untuk membeli rumah yang seharusnya jatah masyarakat kurang mampu.
Masyarakat menengah itu, kata Wapres, membeli rumah untuk tujuan investasi dan tidak digunakan sendiri.
"Mereka berpikiran dari pada di deposito atau ditabung lebih baik dibelikan rumah untuk investasi sehingga menyebabkan ketersediaan papan tidak pas sasaran," kata Wapres.
Boediono juga menyinggung mengenai upaya Pemda DKI Jakarta yang sudah menyediakan rumah susun tapi ternyata tidak dibeli dan ditempati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
"Ada yang dijual oleh pemiliknya ada yang disewakan," kata Boediono.
Wapres mendukung upaya Apersi dalam menyediakan rumah untuk masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah dan pemerintah akan terus mendukung langkah dan upaya itu.
Edy Ganefo mengatakan Apersi merupakan asosiasi pemgembang perumahan dan pemukiman indonesia yang 90 persen khusus membangun masyarakat berpenghasilan rendah.
"Tidak henti-hentinya kami membangun rumah untuk masyrakat berpenghasilan rendah. Setiap keluarga miskin harus memiliki rumah," katanya.
Dalam Munas ini pihaknya bertekad saat ini ke depan Apersi menjadi pilar pembangunan rumah bagi masyraakt berpenghasilan rendah.
Kami juga memberikan apresiasi kepada Menpera sampai saat ini regulasi sudah baik sekali bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Sejumlah kendala yang dihadapi dalam membangun rumah adalah harga tanah sangat cepat naik dan tinggi, karena harga rumah naik sangat cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
Advertisement
PRESTASI SEKOLAH: MAN 3 Bantul Juarai Lomba Perpustakaan Terbaik
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY: Momen Ramadan Hingga Pemilu Dongkrak Ekonomi DIY Triwulan I 2024
- Sempat Lesu Saat Lebaran, PHRI DIY Sebut Reservasi Hotel Bulan Ini Rata-rata 85%
- Mitra Binaan Pertamina Patra Niaga JBT Raup Omzet Hingga Rp30 juta di Sinergi Karya Usaha Unggulan
- Menteri Pariwisata Tegaskan Tidak Ada Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat
- Jika Harga Minyak Dunia Melonjak US$100 per Barel, Pengamat Energi UGM Sarankan Kenaikan Harga BBM
- Gojek Luncurkan Paket Berlangganan Gojek PLUS, Makin Hemat dengan Jaminan Diskon di Tiap Transaksi
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
Advertisement
Advertisement