Advertisement
KOPERASI DIY : 62.000 Lebih Bakal Dibubarkan, Tanya Kenapa?
Advertisement
Koperasi DIY yang tidak segera membuat laporan keuangan dan mengubris surat pemberitahuan akan langsung ditutup.
Harianjogja.com, JOGJA—Lebih dari 40% koperasi di Indonesia dinyatakan tidak aktif. Untuk itu, pihak Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) akan segera melayangkan surat pemberitahuan untuk pembubaran jika koperasi-koperasi tersebut tidak segera membuat laporan keuangan.
Advertisement
Hal itu ditegaskan oleh Deputi Bidang Kelembagaan dan UKM Kemenkop dan UKM, Setyo Heriyanto. Dikatakannya, dari total 209.488 koperasi yang terdaftar, sebanyak 62.239 di antaranya memang tak aktif. Sementara sisanya, 147.249 unit ia nyatakan aktif.
Ketidaktifan koperasi itu dinilainya dari beberapa kategori. Pertama, koperasi tersebut tak memiliki usaha dan tidak menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT). Kedua, koperasi tersebut memiliki usaha namun tidak menggelar RAT, dan ketiga, koperasi tersebut memiliki usaha dan menggelar RAT, hanya saja RAT yang mereka gelar menggunakan data-data fiktif.
"Untuk itu, kami concern untuk menertibkan koperasi-koperasi yang masuk dalam ketiga kategori tersebut," ucapnya saat ditemui usai membuka RAT Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari di Grand Pacific Restaurant, Sabtu (28/3/2015).
Selain itu, dari total 147.249 unit koperasi yang masih aktif, ternyata hanya sekitar 80.008 unit saja yang menggelar RAT. Sementara sisanya hingga kini belum menggelar RAT. Dikatakannya, RAT 2014 selambat-lambatnya memang harus sudah digelar pada Juni 2015 mendatang. Dalam RAT, itu, selain laporan keuangan internal, masing-masing koperasi harus menyertakan hasil dari audit akuntan publik.
Terkait dengan koperasi yang tak aktif, pihaknya memang akan segera melayangkan surat pemberitahuan yang berisikan rencana pembubaran koperasi terkait. Dengan sikap tegas itu ia berharap secepat mungkin mendapatkan respon dari koperasi tersebut. Dalam respon itu, koperasi bersangkutan juga harus melampirkan beberapa dokumen.
Di antaranya adalah laporan RAT, laporan akuntan publik, dan SPT PPh Badan.
"Masing-masing selama tiga tahun terakhir. Kami berikan tenggat waktu selama dua bulan untuk merespon surat dari kami. Kalau tidak segera direspon, berarti koperasi tersebut akan langsung kami coret dari keanggotaan," tegasnya.
Kebanyakan kasus koperasi yang tidak sehat dan tak aktif memang dikarenakan terlalu fatalnya pelanggaran serta penyelewengan yang mereka lakukan. Dicontohkannya adalah Koperasi Cipaganti yang beberapa waktu lalu dinyatakan kolaps lantaran kesalahan segmen investasi.
Kejar Bantuan
Khusus untuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ia mengatakan bahwa koperasi yang tak sehat memang banyak yang bergerak di bidang pertanian. Dikatakannya, kemungkinan koperasi itu hanya mengejar bantuan pemerintah di awal pendiriannya saja.
"Sehingga, setelah bantuan berhenti, koperasinya pun ikut berhenti," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Timnas Wanita U-17 Indonesia Babak Belur Dihajar Filipina 6-1 di Gianyar Bali
- Berita Duka: Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Dimakamkan di TMP Bantul
- Daftar 23 Caleg Terpilih DPRD Wonogiri Non-PDIP, Terbanyak dari Partai Golkar
- PSSI Terus Lobi Klub Elkan Baggott & Justin Hubner Jelang Laga Timnas vs Guinea
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Seleksi Paskibraka DIY dan Nasional Wakil DIY Digelar Kini Pakai Aplikasi
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
- Update Harga Bahan Pokok Hari Ini 6 Mei 2024: Beras, Minyak Goreng, Bawang Putih Naik
- PLN Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Gelaran Proliga Jatidiri 2024 dengan Backup Listrik 4 Lapis Tanpa Kedip
- Listrik Masuk Sawah, Petani Sragen Untung 35% LebihBanyak dengan Program Electrifying Agriculture PLN
- Penerbangan Langsung Bandara YIA-Bangkok Diminta Segera Dibuka
- Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tumbuh 5,02 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
Advertisement
Advertisement