Advertisement
Hong Kong & Shanghai Tertarik Investasi Infrastruktur di RI, Daerah Mana yang Diincar?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 40 investor dari Hong Trade Development Council (HKTDC) bekerja sama dengan Shanghai Federation of Industry and Commerce mengunjungi Indonesia untuk melihat peluang investasi di sektor infrastruktur.
Dalam kerangka Belt and Road Initiative, investor tersebut berasal dari bidang konstruksi, energi, arsitektur, pengolahan sampah, transportasi, konsultasi dan keuangan. Chairman HKDTC Vincent HS Lo mengungkapkan banyak investor dari Hong Kong menanyakan apa kesempatan investasi yang bisa dijalankan setelah High Speed Train masuk ke Indonesia.
Advertisement
"Oleh karena itu, kami datang untuk melihat langsung dan menawarkan kerjasama di bidang infrastruktur dalam kerangka Belt and Road Initiative," ujar Vincent dalam sambutannya, Rabu (25/4/2018).
Dia menegaskan Hong Kong dan Shanghai menawarkan kombinasi permodalan, keahlian professional dan kapabilitas produksi dari keduanya. Menurutnya, Indonesia memiliki peranan penting sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu pengagas masyarakat ASEAN.
"Kami berharap dapat berkolaborasi dengan rekan kerja sama di Indonesia untuk mengubah kesempatan investasi ke dalam kerja sama bisnis yang menguntungkan," ungkapnya.
Chairman Chinese Chamber of Commerce, Hong Kong (CGCC) sekaligus Chairman Sunwah Group Jonathan Choi mengatakan delegasinya sangat terkesan dengan prospek proyek pembangunan di Indonesia ke depannya. "Selain kebutuhan modal, kami juga melihat permintaan yang tinggi untuk solusi total bagi pengembangan infrastruktur," kata Choi.
Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan kesempatan berinvestasi di Tanah Air cukup besar pasalnya pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi untuk percepatan investasi serta menawarkan skema tax holiday yang baru diluncurkan.
Sementara itu, Pemimpin CT Group Chairul Tanjung mengatakan Indonesia dipenuhi oleh kelas orang kaya baru yang lebih banyak melakukan konsumsi dibandingkan menabung. Sebanyak 60% ekonomi Indonesia juga ditopang oleh konsumsi domestik.
"Sehingga ini menciptakan banyak kesempatan besar. Jika Anda ketinggalan [kesempatan ini], orang lain yang akan mengambil," tegas pengusaha yang akrab dipanggil CT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
- Inka Rampungkan 11 Kereta New Generation Pesanan KAI, Ini Perbedaannya dengan Kereta Lama
- Dikunjungi Presiden Jokowi, Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik di Booth PLN di PEVS 2024
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
Advertisement
Advertisement