Advertisement
Bulog DIY Minta Tambahan Daging Sapi 4 Ton
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bulog Divisi Regional (Divre) DIY meminta tambahan stok daging sapi beku sebanyak empat ton ke Pusat. Pasalnya pada awal Ramadan ini, stok daging sapi beku menipis hingga 200 kilogram saja.
Kepala Bulog Divre DIY Ahmad Kholisun mengatakan mulanya sebelum Ramadan, stok daging sapi beku mencapai 750 kilogram. Namun dengan meningkatnya permintaan saat bulan puasa, stok menipis hingga tinggal 200 kilogram saja. Oleh sebab itu, pihaknya telah meminta tambahan stok ke Pusat sebanyak empat ton. "Jumlah itu tidak hanya untuk wilayah DIY saja, tetapi juga Boyolali dan wilayah lain yang berada dalam lingkup Divre DIY," katanya, Senin (21/5).
Advertisement
Sementara itu, stok komoditas pokok lainnya masih cukup banyak. Kholisun menuturkan untuk beras masih ada 9.300 ton, gula pasir 4.000 ton, minyak goreng 141.000 liter, dan tepung terigu 26 ton. Menurutnya stok tersebut masih akan cukup digunakan hingga beberapa bulan ke depan untuk mengantisipasi lonjakan harga hingga Lebaran mendatang. Jika stok tersebut masih kurang dan harga melambung tinggi, Bulog berjanji akan mengintervensi dengan cara Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP). GSHP dilakukan dengan menggandeng para distributor, Rumah Pangan Kita (RPK), dan juga pedagang pasar.
Tak hanya itu saja, khusus untuk komoditas beras, Kholisun menyebut ada program khusus yakni Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OPCBP). Bulog akan mendistribusikan beras medium dengan harga Rp8950 per kilogram (kg) atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) ke pasaran. Pasalnya komoditas beras rawan mengalami kenaikan hingga Lebaran, padahal komoditas tersebut paling dibutuhkan oleh masyarakat. "Kalau memang stok kita masih kurang, akan kami ambil dari daerah lain," imbuhnya.
Kholisun menambahkan upaya Bulog untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tak hanya itu. Pihaknya juga mengadakan pasar murah bagi masyarakat sekitar. Paket sembako berisi beras premium lima kg, minyak satu liter, gula pasir satu kg, tepung terigu satu kg seharga Rp100.000 dijual dengan harga Rp65.000. Menurutnya pasar murah tersebut diadakan bersamaan dengan ulang tahun Bulog ke-51.
Sementara itu, Ketua TPID DIY Probo Sukesi mengatakan hingga April, inflasi Jogja masih terkendali. Yakni mencapai 3,11% atau lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 3,41% dalam hitungan year on year (y o y). Capaian itu, menurut Probo merupakan hasil dari sinergi berbagai pihak yang berusaha sebaik mungkin mengendalikan harga komoditas pokok di pasaran. Sebab melejitnya harga komoditas pokok selaly terjadi pada bulan Ramadan hingga Lebaran mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja
- Journalist Competition Astra Motor Yogyakarta Kembali Digelar
- Tok TikTok Dilarang di AS! CEO Shou Zi Chew Bakal melawan UU Pelarangan
- Pertegas Brand Identity, GAIA Cosmo Kembali Luncurkan Seragam Baru
Advertisement
Advertisement