Advertisement
Pendekatan Ala Wong Jogja Selalu Jadi Pedoman
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Selama 12 tahun merantau dari kota kelahiran, Adin Jumiadi tak melupakan asal usulnya sebagai orang Jawa. Budaya tanah kelahirannya ini bahkan menjadi pedoman bagi General Manager The Atrium Hotel and Resort itu sebagai alat untuk mendekatkan diri dengan masyarakat di daerah tempatnya bekerja.
Mengawali karier pertama di bidang perhotelan, Adin sempat merintis di beberapa hotel bintang di Jogja. Namun, tawaran untuk berkarier di luar Jawa, memberinya beragam pengalaman unik dan tak terlupakan.
Advertisement
Salah satunya, saat memperkenalkan hotel baru di sebuah daerah di Ambon. Adin mengaku kala itu masyarakat di daerah tersebut masih belum dan sulit menerima sesuatu yang baru, apalagi hotel.
"Banyak penolakan yang harus saya hadapi waktu itu. Warga sulit menerima kedatangan kami yang mau membangun hotel," ujar Adin sat berkunjung ke Griya Harian Jogja, Senin (21/5).
Berbagai cara pendekatan mencoba dilakukan Adin, yakni dengan cara pendekatan ala orang Jawa. Orang Jawa suka sekali bergaul atau srawung. Kebiasaan ini mencoba diterapkan Adin dengan masyarakat di daerah itu.
Antara lain turut serta dalam berbagai kegiatan di masyarakat, seperti acara kerja bakti, kegiatan adat hingga kedukaan. Pun demikian saat hotel yang dipimpinnya menggelar kegiatan, warga sekitar juga turut diundang sebagai upaya untuk membina hubungan baik. Pendekatan juga dilakukan dengan menjalin hubungan dengan tokoh masyarakat, pemuka agama, kepala suku hingga TNI dan Polri.
"Waktu itu, saya juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi bagian dari hotel. Kami mengedukasi dan mengajari mereka untuk mengenal pekerjaan ini," ungkap Adin.
Melalui pendekatan ala wong Jogja, Adin akhirnya bisa mengambil hati para masyarakat. Bahkan, sesekali ketika pulang kampung ke Jogja, beragam pernak-pernik turut dibawanya untuk dibagi sebagai oleh-oleh untuk warga di sekitar hotel.
Selama 12 tahun melalang buana ke berbagai kota di Sumatra hingga Sulawesi, ciri sebagai wong Jogja tak ditinggalkannya. Hingga akhirnya, rasa rindu untuk kembali ke kampung halaman membawanya pulang melalui sebuah penawaran untuk memimpin sebuah hotel di Jogja.
"Kebetulan sekali, karena setahun lalu saya sempat kepikiran untuk bisa pulang dan bekerja di Jogja. Lalu tawaran untuk jadi GM datang dari owner The Atrium Hotel and Resort," ungkap bapak dua anak ini.
Pesatnya pertumbuhan properti, terutama perhotelan di Jogja sempat membuat Adin merasa kagum. Sadar dengan ketatnya persaingan bisnis ini di Jogja, Adin mencoba berbagai strategi untuk bisa membawa hotel yang kini dinahkodainya.
"Pertama-tama saya coba lihat dulu kualitas sumber daya manusianya. Benahi dulu SDM di dalam hotel, baru kemudian layanan," papar Adin.
Jogja tak hanya dikenal sebagai kota wisata. Kota ini juga banyak menjadi rujukan sebagai penyelenggaraan meeting, incentives, conference and exhibition (MICE). The Atrium Hotel and Resort dalam perjalanannya juga banyak diminati untuk penyelenggaraan rapat.
"Untuk itu, ke depan kami ingin bisa menambah lagi ruang meeting untuk bisa mengakomodasi permintaan MICE yang cukup banyak ini," imbuh Adin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
TPA Piyungan Tutup Permanen, Bantul Tingkatkan Kapasitas TPST Kalurahan
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
- Yamaha 2 University with Udinus Semarang: Ikuti Lomba Animasi Feat Yamaha Moving Forw(Art) with Yamaha Fazzio
Advertisement
Advertisement