Advertisement
15.500 ton Daging Kerbau India Siap Masuk Pasar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Setidaknya 15.500 ton daging kerbau beku impor asal India mulai masuk ke dalam negeri. Kebijakan ini dikeluarkan guna memenuhi permintan selama Ramadan hingga akhir tahun.
Sejak dikeluarkan izin Impor daging kerbau sebesar 100.000 ton pada Februari lalu oleh Kementerian Perdagangan Bulog telah memasok 15.000 ton daging kerbau dari jumlah kontrak yang sudah dikeluarkan 34.000 ton. Selain itu PT Berdikari baru memasok 500 ton dari hampir 10.000 ton izin yang diberikan.
Advertisement
Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan daging yang sudah masuk ke dalam negeri setidaknya 10.000 ton mulai disalurkan ke pasaran karena adanya permintaan. Pihaknya menargetkan 2.000 ton lagi masuk hingga di penghujung Ramadan.
"Kami beli secukupnya saja. Cukup baik putaran [perdagangan] nya, baru datang sudah dipesan dan tersalur [ke pasar]," katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Rabu (6/6/2018).
Selama ini Bulog telah melakukan penjualan ke wilayah DKI Jakarta, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Dijelaskan dari sejumlah wilayah itu, penjualan terbesar dilakukan di DKI Jakarta, Sumut, Riau dan Sumatra Selatan. Menurutnya daerah sebaran semakin meluas dibanding tahun sebelumnya saat pemerintah memberi izin impor 50.000 ton ke Bulog.
Pihaknya mengaku selama ini daging kerbau masih menjadi alternatif sumber protein hewani dengan harga murah bagi masyarakat. Biasanya daging kerbau menjadi pendamping untuk jenis daging hewan lainnya seperti sapi.
Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Eko Taufik Wibowo mengatakan sepertiga atau sekitar 160 ton sudah didistribusikan ke pasar di Jabotabek. Setiap harinya, Berdikari menurunkan daging beku tersebut melalui pasar distributor yang bekerjasama dengan pihaknya.
Dia mengaku selama ini masyatakat sudah terbiasa dan familiar untuk daging kerbau. Konsumsi daging tersebut kata dia, cukup dilirik oleh industri makanan kecil seperti bahan baku bakso. Pasalnya secara kualitas rasa daging kerbau sama dengan daging sapi.
"Secara rasa dan kualitas sama dengan daging sapi dan harga lebih terjangkau," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Klinik Utama Mata dr Imam Permudah Masyakat Menjangkau Pelayanan Kesehatan Mata
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
- Update Harga Bahan Pokok Hari Ini 6 Mei 2024: Beras, Minyak Goreng, Bawang Putih Naik
- PLN Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Gelaran Proliga Jatidiri 2024 dengan Backup Listrik 4 Lapis Tanpa Kedip
- Listrik Masuk Sawah, Petani Sragen Untung 35% LebihBanyak dengan Program Electrifying Agriculture PLN
- Penerbangan Langsung Bandara YIA-Bangkok Diminta Segera Dibuka
Advertisement
Advertisement