Advertisement
IndonesiaX Optimalkan Web Belajar MOOC
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—IndonesiaX sebagai situs web belajar yang didirikan sejak 2015 terus berusaha memgoptimalkan sistem kursus daring terbuka besar-besaran (massive open online courses/MOOC). Tak hanya melalui MOOC, transfer ilmu pengetahuan juga dilakukan melalui konferensi dengan mengangkat beragam tema.
CEO dan Presiden Direktur IndonesiaX Lucyanna Pandjaitan mengatakan tema ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia selama ini. Menurut dia, dengan pasar yang begitu potensial, perkembangannya belum sesuai ekspektasi yang diharapkan. Oleh sebab itu pihaknya berusaha terus mengenalkan konsep ekonomi syariah ini baik dalam bentuk konfrensi ataupun MOOC.
Advertisement
Lucy menjelaskan dengan media Internet, pihaknya berharap dapat menyelesaikan masalah ketersediaan serta keterjangkauan sarana dan prasarana pendidikan. Menurut dia, kursus daring mendemokratisasi cara belajar karena siapa saja yang terhubung Internet dapat mengikuti MOOC tanpa harus mendaftarkan diri di universitas atau pendidikan formal. Bahkan MOOC yang disediakan oleh IndonesiaX tak terbatas pada topik akademis, tetapi juga berbagai topik keterampilan. Hingga kini sudah ada 10 kursus yang diampu oleh IndonesiaX dengan pengajar para profesional di bidangnya. Sebut saja Renaldi Khasali, Wisnutama, Ito Warsito, dan lain-lain.
"IndonesiaX juga telah menghadirkan aplikasi di Android dan iOS untuk agar pengguna dapat mengakses dari perangkat mobile seperti ponsel pintar dan tablet," katanya dalam IndonesiaX 8th Quarter Conference bertema Pengenalan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Graha Sabha Pramana UGM, Jumat (6/7).
Sementara itu, salah satu pengampu kursus di IndonesiaX yang juga merupakan Kepala Program Sarjana Ekonomi Islam UI Rahmatina A Kasri menyatakan salah satu permasalahan yang diharapi oleh Indonesia untuk memajukan perekonomian syariah adalah minimnya literasi. Belum banyak orang yang tahu dan mengerti tentang apa itu keuangan serta konsep ekonomi syariah. Selain itu, SDM yang ada juga belum memiliki kompetensi yang cukup untuk mengembangkan model ekonomi ini. Belum lagi persoalan regulasj yang tumpang tindih dan juga realisasi sektor riil yang rendah.
Tina berpendapat penguatan dari segi pendidikan amat penting dilakukan. Agar masyarakat mengerti betul bagaimana konsep ekonomi syariah bekerja dan mampu menjawab persoalan yang tidak bisa ditangani oleh model ekonomi konvensional. "Ada beberapa fundamental dalam ekonomi syariah. Maka agar paham, masalah literasi ini harus diselesaikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Journalist Competition Astra Motor Yogyakarta Kembali Digelar
- Tok TikTok Dilarang di AS! CEO Shou Zi Chew Bakal melawan UU Pelarangan
- Pertegas Brand Identity, GAIA Cosmo Kembali Luncurkan Seragam Baru
- Kemenkeu Sebut Sejak Awal Mendesain Defisit APBN, tetapi Semua Tetap Terjaga dalam Sasaran
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- Petani Cabai Cilacap, Menjadi Raja Atas Hasil Panennya
Advertisement
Advertisement