Advertisement
Penetrasi Internet Bagi Subsektor Ekraf Masih Rendah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penetrasi Internet untuk dimanfaatkan sebagai pendukung usaha kreatif masih rendah. Terutama pemanfaatannya untuk pelaku ekonomi kreatif di subsektor kuliner, fesyen dan kriya.
Advertisement
Hal itu diungkapkan Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf Wawan Rusiawan belum lama ini. Wawan menuturkan rendahnya pentrasi teknologi Internet untuk dunia usaha ini dialami di hampir seluruh daerah.
"Mungkin bagi pelaku ekonomi kreatif di bidang game dan animasi, pemanfaatan teknologi informasi sangat mudah diakses. Namun bagi ketiga subsektor [kuliner, fesyen dan kriya], hal itu masih menjadi kendala," ujar Wawan.
Wawan menambahkan dari 172.230 pelaku ekonomi kreatif di DIY (lihat grafis), baru sekitar 500 pelaku usaha yang telah mendaftarkan diri menjadi anggota dari Bekraf. Banyaknya pelaku usaha yang belum tergabung dalam database Bekraf Information System in Mobile Application (BISMA), karena terkendala oleh rendahnya kemampuan akan pemanfaatan teknologi.
Lebih lanjut Wawan memaparkan rendahnya literasi teknologi membuat para pelaku ekonomi kreatif ini kesulitan untuk mendaftar menjadi anggota BISMA. Padahal tiga subsektor tersebut merupakan yang paling dominan dari 16 subsektor ekonomi kreatif yang ada di Bekraf.
"Makanya kami sering membantu mereka untuk mendaftarkan diri. Karena untuk pendaftaran kami sudah memanfaatkan platform digital," ucap Wawan.
Banyaknya jumlah pelaku usaha ekonimi kreatif di tiap subsektor memperlihatkan potensi yang besar untuk pengembangan bisnis ini. Karena itu Bekraf akan selalu berkoordinasi dan memfasilitasi agar terjadi kolaborasi antar pelaku kreatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
- Yamaha 2 University with Udinus Semarang: Ikuti Lomba Animasi Feat Yamaha Moving Forw(Art) with Yamaha Fazzio
Advertisement
Advertisement