Advertisement
NIE Jadi Nilai Tambah UMKM di Tengah Persaingan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Nomor izin edar (NIE) yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dianggap bisa menjadi nilai tambah UMKM dalam menghadapi persaingan bisnis. NIE bisa jadi jaminan keamanan dan kualitas bagi konsumen yang membeli produk-produk UMKM, terutama produk pangan.
Kepala BPOM Penny Lukito menuturkan penerbitan NIE merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing UMKM. Pasalnya pemerintah sadar betul, UMKM memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyokong perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya menggandeng delapan kementerian dan lembaga untuk bersinergi dalam pemberian NIE ini, di antaranya Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Badan Ekonomi Kreatif.
Advertisement
"Memang setiap kementerian punya program masing-masing untuk memajukan UMKM tapi dengan sinergi tentu akan ada percepatan," katanya dalam acara Sarasehan UMKM Berdaya Saing Bersama Badan POM di The Alana Hotel & Convention Center, Kamis (19/7).
NIE, menurut Penny penting dimiliki setiap UMKM sebagai bukti jaminan keamanan dan kualitas produknya. Pasalnya Penny menyebut hingga kini UMKM masih menghadapi beberapa tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Di antaranya akses permodalan yang masih sulit, ketersediaan bahan baku, akses pasar dan promosi, hingga kemampuan pelaku UMKM untuk menyediakan produk yang terjamin keamanannya dan kualitasnya. Dengan memiliki NIE, pelaku UMKM tentu saja memiliki bukti sehingga kepercayaan konsumen pun meningkat.
Tak hanya memberikan NIE, Penny menyebut ada subsidi khusus yang diberikan pemerintah kepada UMKM pangan. Misalnya potongan biaya registrasi sebesar 50%. Sebab dari 56 juta UMKM di Indonesia, 70% di antaranya merupakan penghasil produk pangan. "Kini mengurus NIE lebih mudah dan murah, registrasi juga tidak mahal atau sulit. Maka kami berpesan jangan sampai pakai biro jasa," katanya.
Asisten Administrasi Umum Pemda DIY Kristina Swasti menyatakan apresiasinya kepada BPOM atas pemberian NIE kepada para UMKM ini. Sebab pemberdayaan UMKM merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika UMKM maju, maka perekonomian DIY pun bisa terdorong. Kristina menyebut hal itu dikarenakan perekonomian DIY banyak ditopang oleh sektor informal ini, Jogja juga punya banyak potensi UMKM yang jarang dimiliki daerah lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Investor yang Bangun Pabrik Sepeda Motor Listrik di Jateng Berasal dari China
- 11 Bank Bangkrut di Awal 2024, Begini Nasib Isi Rekening Milik Nasabah
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
Advertisement
Advertisement