Advertisement
BPJS Kesehatan: Indonesia Pionir Penyelenggara Jamsos Pertanian
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Rapat Biro International Social Security Association (ISSA) memilih Indonesia dan Senegal sebagai inkubator pengembangan jaminan sosial berbasis sektor pertanian. Indonesia disebut sebagai pionir penyelenggara jaminan sosial sektor pertanian di dunia.
“Ini memperlihatkan bahwa dunia percaya kepada keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan jaminan sosial. Indonesia dinilai dapat menjadi pionir di dunia dalam penyelenggaraan jaminan sosial di sektor pertanian seperti diputuskan dalam rapat Biro ISSA di Jenewa,” kata Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris dalam siaran pers, Kamis (30/8/2018).
Advertisement
Fachmi menjelaskan kepercayaan dunia tersebut didasarkan pada penilaian objektif terhadap Indonesia yang memperlihatkan kemajuan pesat dalam pengembangan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional, Kartu Indonesia Sehat ( JKN KIS). Kepercayaan itu juga karena Indonesia merupakan negara agraris.
“Saat ini, sudah sekitar 201 juta rakyat Indonesia terjamin JKN KIS hingga posisi Agustus 2018, dan bisa dikatakan angka ini sangat besar untuk ukuran internasional,” kata Fachmi.
Fachmi menyampaikan berita gembira tersebut ketika bertemu Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Lichtenstein, Muliaman D. Hadad. Mantan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tersebut menjelaskan bahwa secara spesifik, hal ini berarti Indonesia akan menjadi contoh dunia untuk model perluasan kepesertaan jaminan sosial sektor nonformal yang berbasis sektor pertanian.
Muliaman sendiri menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya sekaligus mengingatkan akan tantangan ini. “ Dunia akan menatap kita lebih khusus lagi, karena itu, pengembangan jaminan kesehatan melalui pendekatan sektor agrikultur ini mesti dikerjakan secara sangat serius,“ tegasnya.
Muliaman mengaku akan segera menyampaikan hal ini secara formal ke Kementerian Luar Negeri di Jakarta, agar mendapatkan perhatian dan dukungan dari kementerian dan lembaga terkait.
Rapat Biro ISSA yang beranggotakan 158 negara di dunia itu akan ditutup Kamis, 30 Agustus 2018 dengan sejumlah agenda penting yang akan ditindaklanjuti oleh negara-negara anggota ISSA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Berikut Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Haji DIY, Kloter 47 Berangkat 24 Mei
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Rayakan HUT Ke-34, BPR Profidana Paramitra Optimistis Terus Berkembang
- Rakernas IMA 2024, Menguatkan Kesejahteran Ekonomi Semua Lapisan Masyarakat
- Investor yang Bangun Pabrik Sepeda Motor Listrik di Jateng Berasal dari China
- 11 Bank Bangkrut di Awal 2024, Begini Nasib Isi Rekening Milik Nasabah
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
Advertisement
Advertisement