Advertisement
Transaksi Properti Akan Beralih ke Online, Seperti Apa?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Konsumen properti diprediksi akan beralih melakukan transaksi properti secara online dalam 5 tahun ke depan. Situasi ini terjadi karena teknologi digital berkembang dengan pesat.
Country Manager 99.co Indonesia Irvan Ariesdhana mengatakan selama ini situs jual beli atau listing properti masih berupa marketplace dan belum sepenuhnya terkonversi menjadi e-commerce, tempat jual-beli properti.
Advertisement
"Karena transaksi properti itu seharusnya masih high involve, masih perlu dilihat secara langsung dan banyak pembeli mengajak keluarganya dulu untuk survey bersama ke tempat sehingga situs-situs tersebut baru sebatas menjadi marketplace atau tempat orang mencari informasi," ujar Irvan setelah acara konferensi pers Hari Properti Nasional di Jakarta, Senin (10/9/2018).
Prediksi 5 tahun tersebut, lanjut Irvan, dengan asumsi sesuai dengan data yang dimiliki 99.co pembeli properti umumnya berasal dari segmentasi dengan umur 30 tahun ke atas sedangkan pembeli dengan umur 25 tahun belum memiliki keinginan dan kemampuan untuk membeli properti tetapi tidak gagap teknologi.
Oleh karena itu, pada 5 tahun ke depan orang dengan umur 25 tahun akan mempunyai daya beli yang lebih karena secara penghasilan akan lebih stabil.
"Orang yang 25 tahun akan lebih mampu secara finansial dan akan menggunakan transaksi online karena ketika mau beli properti, mereka sudah familiar terhadap transaksi online karena mereka lebih tech savvy," ujar Irvan.
Irvan mengatakan hingga kini 99.co masih melakukan edukasi terhadap masyarakat untuk beralih melakukan transaksi properti secara online, salah satunya dengan mengadakan Hari Properti Nasional (Harpropnas) atau kampanye beli properti online dengan tawaran diskon menarik seperti Hari Belanja Nasional (Harbolnas).
Menurutnya, dengan adanya Harpropnas merupakan langkah yang cukup agresif dan sebagai transisi yang halus untuk merubah situs-situs properti menjadi e-commerce sepenuhnya.
"Tren itu akan berubah sehingga mau tidak mau harus memulai movementnya dari sekarang, dengan Harpropnas tersebut," kata Irvan.
Harpropnas diselenggarakan selama 9 hari mulai pada 9 September 2018 hingga 17 September 2018 dengan target pengunjung website mencapai 1 juta pengunjung. Harpropnas diikuti oleh 21 pengembang dan 43 proyek properti dengan harga dimulai dari Rp130 juta hingga Rp6 miliar per unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Hardiknas 2024, Bayar UKT Mahasiswa Terjebak Pinjol Hingga Gadaikan Barang
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- SBI Perkuat Fokus Pada Efisiensi dan Inovasi Hadapi Tantangan Industri
- PLN UID Jateng DIY Kembali Raih Penghargaan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dalam Detik Jateng-Jogja Award
- Pecah Rekor! Inflasi Bawang Merah April 2024 Tertinggi sejak 2021
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
Advertisement
Advertisement