Advertisement
Memunculkan Ide Kreatif Jadi Tantangan Start Up Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Memunculkan ide-ide kreatif menjadi tantangan tersendiri bagi para perintis usaha di bidang digital atau start up di Jogja. Pasalnya semakin lama, jumlah start up yang bermunculan kian sehingga persaingan pun makin kompetitif.
Public Relations Officer Jogja Digital Valley Dina Napita menuturkan rata-rata para start up pemula menghadapi tantangan pengembangan ide kreatif. Sebab kini dunia digital makin maju, pemain di industrinya pun kian banyak. Jika dahulu satu ide bisa menjadi sebuah kebaruan, kini ide-ide serupa banyak bermunculan. Walhasil pelaku start up yang baru memulai langkahnya saat ini harus putar otak mencari ide dan eksekusinya yang lebih kreatif.
Advertisement
Tak hanya ide awal start up, menurut Dian pengembangan ide kreatif harus terus dilakukan pada tahapan selanjutnya. Misalnya bagaimana membuat layanan-layanan tambahan kepada pengguna jasa start up tersebut. Sehingga setelah makin berkembang, start up tidak stagnan. "Pengguna kan tentu ingin mendapatkan layanan dan kemudahan yang lebih. Jadi mereka memang menuntut ada sesuatu yang baru terus menerus, tidak berhenti begitu saja. Mereka akan berpikir apa sih yang bisa didapatkan dari start up ini? Namun tiap start up tentu punya tantangan tersendiri, apalagi bidang yang mereka tekuni berbeda satu sama lain," ucapnya kepada Harian Jogja, Jumat (21/9).
Karena itu, JDV sebagai salah satu inkubator memberikan kelas-kelas mentoring kepada para pelaku start up yang berhasil terpilih. Mereka akan mendapatkan pembekalan secara berkala dari mentor yang ahli di bidangnya. Tak hanya itu, Dina menyebut mereka juga akan mendapatkan pendanaan hingga senilai Rp260 juta untuk mengembangkan bisnis digitalnya tersebut. Jika start up mereka dianggap berkembang dan potensial untuk diangkat, maka mereka akan masuk ke tahap selanjutnya. Yakni tahap akselerasi di Jakarta dengan total bantuan pembiayaan hingga Rp2 miliar.
"Setiap tahun kami punya seleksi two batch. Rata-rata per batch bisa sampai lima start up. Mereka inilah yang nantinya akan kami kami bekali untuk mengembangkan bisnisnya," ucapnya.
Dina menambahkan untuk periode kali ini, JDV tengah memberikan pembekalan untuk delapan start up. Lima dari seleksi 2018, sedangkan sisanya merupakan batch 2017 yang masih dalam tahap inkubasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rayakan HUT Ke-34, BPR Profidana Paramitra Optimistis Terus Berkembang
- Rakernas IMA 2024, Menguatkan Kesejahteran Ekonomi Semua Lapisan Masyarakat
- Investor yang Bangun Pabrik Sepeda Motor Listrik di Jateng Berasal dari China
- 11 Bank Bangkrut di Awal 2024, Begini Nasib Isi Rekening Milik Nasabah
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
Advertisement
Advertisement