Advertisement
Tenang .. Stok Beras Melimpah hingga Akhir Tahun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ketersediaan beras melimpah di DIY, sehingga baik konsumsi untuk rumah tangga maupun nonrumah tangga diprediksi akan surplus hingga akhir tahun. Kendati mengalami surplus, kebutuhan dan penyerapan beras di DIY masih relatif rendah.
Kepala Bulog Divre DIY Akhmad Kholisun mengungkapkan sejak 1 April 2018, penyaluran beras untuk program rastra sudah tidak lagi dilakukan. Sedangkan untuk saat ini penyaluran hanya untuk operasi pasar. "Sementara itu, saat ini harga beras di pasaran cenderung stabil tinggi, jadi serapan beras untuk pasar dari OP [operasi pasar] saja masih relatif kecil," ujar Kholisun kepada Harian Jogja, Kamis (27/9).
Advertisement
Kholisun memaparkan ketersediaan beras yang ada di gudang Bulog untuk wilayah DIY saja sekitar 14.300 ton. Ketersediaan tersebut nantinya masih akan terus bertambah, sejalan dengan penyerapan Bulog terhadap beras petani.
Jika biasanya penyerapan beras dari Bulog untuk rastra dan bencana alam, pada kondisi saat ini penyerapan pasar hanya bergantung pada operasi pasar. Ketersediaan yang melimpah ini diprediksi sangat cukup hingga setahun. "Ketersediaan beras yang ada di Bulog saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan," imbuh Kholisun.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofa Noor Indriani ditemui beberapa waktu lalu di Hotel Inna Malioboro mengungkapkan ketersediaan beras masih akan surplus hingga Desember 2018. Apabila dihitung ketersediaan beras yakni yang sudah dikonversi dari gabah kering panen, kebutuhan pakan ternak dan lain-lain, jumlahnya sekitar 500.000-600.000 ton.
Sedangkan kebutuhan konsumsi beras selama setahun mencapai kurang lebih 420.000 ton. Arofa menjelaskan ada surplus sebanyak 80.000-150.000 ton. Jika hanya dihitung untuk konsumsi rumah tangga penduduk DIY, surplus tersebut diproyeksi bisa sampai 10 bulan.
"Namun, jika dihitung dengan nonrumah tangga, misalnya untuk konsumsi hotel, kuliner, rumah sakit atau konsumsi anak kos, surplus tersebut cukup sampai tiga bulan. Proyeksi kami demikian, sebentar lagi juga sudah mau musim panen lagi, jadi beras DIY statusnya [stok] aman," jelas Arofa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Tim Penyidik Kejati DIY Sita Sejumlah Barang Terkait Dugaan Korupsi di PT Taru Martani Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Yamaha Ramaikan Ladies Scooter Yogyakarta Touring
- Menjajal Motor Listrik Pertama Honda EM1 E:
- Program Mentorship Bantu Pemilik Warung Melek Digital
- Konversi Sepeda Motor Listrik Dilanjutkan, Ini Rencana Pemerintah
- Merawat Lebah, Melestarikan Lingkungan
- Yamaha Dukung Penyelenggaraan SBL 2024, Rektor Unika Semarang: Terima Kasih Atas Dukungannya
- Ada Promo Buy 1 Get 1 Free Ramen di Grand Diamond Hotel Yogyakarta Sepanjang Mei-Juni 2024
Advertisement
Advertisement