Advertisement
Trump Lancarkan 'Serangan' Lebih Pedas terhadap Gubernur The Fed yang Ia Tunjuk
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Serangan lebih pedas dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell.
Trump menyatakan kemungkinan menyesal telah menunjuk Powell menjadi pimpinan bank sentral AS tersebut, menggantikan Janet Yellen awal tahun ini. Meski demikian, Trump keberatan menerangkan kondisi seperti apa yang dapat mendorongnya memecat Powell.
Advertisement
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal pada Selasa (23/10/2018) waktu setempat, Trump mengatakan sengaja mengirimkan pesan langsung kepada Powell mengenai keinginannya untuk suku bunga acuan yang lebih rendah, meskipun ia mengakui independensi The Fed.
“Powell hampir terlihat seperti senang menaikkan suku bunga,” tutur Trump, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (24/10/2018). Meski terlalu dini untuk dikatakan, tetapi kemungkinan Trump menyesal telah menunjuknya.
Namun begitu, Trump mengesampingkan sebuah pertanyaan tentang keadaan apa yang dapat mendorongnya untuk menyingkirkan Powell. “Saya tidak tahu,” kata Trump.
Jawaban tersebut kontras dengan tanggapannya terhadap pertanyaan serupa pada 11 Oktober. Saat itu Trump menjawab tidak akan melengserkan Powell dari posisinya.
Undang-undang yang mengatur tentang Federal Reserve memungkinkan pencopotan Gubernur The Fed dari jabatannya karena alasan yang disodorkan oleh presiden. Meski demikian, undang-undang itu tidak menentukan alasan yang dimaksud.
Trump memang telah berulang kali mengritik langkah penaikan suku bunga oleh The Fed. Retorika Trump terkait hal ini bahkan meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Pekan lalu saja Trump menyebut The Fed sebagai ancaman terbesarnya dan menyalahkan otoritas moneter AS ini karena aksi jual di pasar saham selama sebulan terakhir.
The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin. Dihitung-hitung, The Fed telah melakukan penaikan sebanyak enam kali sejak Trump dilantik sebagai Presiden AS.
Kritik yang dilancarkan Trump bertolak belakang dengan sikap yang diambil para pendahulunya. Presiden-presiden AS selama lebih dari dua dekade menghindari komentar publik tentang kebijakan The Fed sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormat terhadap independensi lembaga ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Menginap Super Hemat Selama Bulan Mei di The Atrium Hotel and Resort
- 4 Bank Bangkrut di April 2024, Ini Daftarnya
- Harga Emas Batangan Antam Merosot, Ini Daftarnya
- Layanan Seller Tokopedia Naik, Begini Simulasi Perhitungannya
- Resmi! Menteri Teten Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam
- Barang Kiriman dari Luar Negeri Kini Bebas Bea Masuk, Ini Syaratnya
- Buruh Minta Upah Murah Dihapus, Begini Penjelasan Kalangan Pengusaha
Advertisement
Advertisement