Advertisement
Penyaluran KUR ke Sektor Produksi Belum Sesuai Target
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bank pelat merah mengucur deras sepanjang tahun berjalan. Kendati ekonomi domestik masih bergejolak, permintaan KUR masih tinggi, bahkan melebihi ekspektasi. Namun, sektor produktif belum berkontribusi sesuai dengan harapan pemerintah.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat penyaluran KUR telah melampaui target awal tahun sebesar Rp13,4 triliun per 15 Oktober 2018. Pada kuartal keempat tahun ini, perseroan berupaya menyalurkan tambahan plafon.
Advertisement
Seperti diketahui, pada kuartal III/2018, BNI mendapat tambahan kuota penyaluran KUR sebesar Rp3 triliun. “Saat ini penyaluran KUR telah mencapai Rp14,01 triliun,” kata Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo kepada Bisnis, Kamis (1/10).
Bambang melanjutkan, pemerintah menginstruksikan agar 50% penyaluran KUR bisa dialokasikan untuk sektor produksi. Dalam hal itu, penyaluran KUR ke sektor produksi perseroan baru sekitar 41% atau Rp5,6 triliun.
Dalam sisa 2 bulan tahun ini, perseroan akan memfokuskan KUR ke sektor pertanian, industri pengolahan, dan industri jasa-jasa penunjang pariwisata. Terkait dengan sektor pertanian, BNI telah melakukan kerja sama dengan Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara XIII, dan PT Asuransi Jasa Indonesia.
Sinergi dengan badan usaha milik negara lain itu bermanfaat dalam memastikan petani mendapatkan pembinaan, akses pembiayaan, dan pasar untuk menjual hasil panen. “Pertanian menjadi sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan paling tinggi,” katanya.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. masih menjadi bank pelat merah penyalur KUR terbesar. Perseroan mengatakan sudah kehabisan kuota untuk KUR mikro. Tahun ini target kredit rakyat kepada sektor tersebut sebesar Rp68,88 triliun.
Direktur Mikro dan Kecil Bank BRI Priyastomo mengungkapkan, penyaluran KUR itu dicapai dengan kualitas aset yang terjaga. “NPL [non-performing loan atau kredit bermasalah] kecil. Rasio kurang dari 2%,” katanya.
Priyastomo menambahkan, untuk penyluran KUR skala kecil diperkirakan tuntas bulan ini. Dengan demikian, target penyaluran seluruhnya akan tercapai sebelum tutup tahun.
Sampai dengan September 2018, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp69 triliun atau 86,6% dari target sampai akhir 2018 sebesar Rp79,7 triliun.
KUR tersebut disalurkan kepada lebih dari 3,4 juta debitur. Sebanyak 42% di antaranya disalurkan ke sektor produktif.
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. per September 2018 telah menyalurkan KUR sebesar Rp14,1 triliun atau 80,5% dari target 2018 sebesar Rp17,5 triliun. KUR disalurkan kepada lebih dari 200.000 pelaku usaha dengan kualitas kredit yang terjaga dengan baik.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi mengatakan, dengan sisa waktu pada tahun ini akan memanfaatkan cabang dan cabang mikro yang tersebar di seluruh Indonesia untuk optimalisasi penyaluran KUR.
“Pada kuartal IV/2018, penyaluran KUR akan di prioritaskan untuk disalurkan ke sektor produksi tanpa meninggalkan penyaluran ke sektor-sektor lainnya,” katanya.
Sektor produksi yang dimaksud antara lain terdiri dari jasa produksi, pertanian, perikanan, dan industri pengolahan. Hingga kuartal ketiga 2018, realisasi pada sektor produksi sebesar Rp6,65 triliun atau 49,42% dari total penyaluran.
Pertanian berkontribusi 18,63%, perikanan 0,25%, industri pengolahan 4,24%, dan jasa produksi menyumbang 26,31%.
Adapun Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mencatat penyaluran KUR telah mencapai 81% dari total target tahun ini, per September 2018. KUR Mikro menyumbang 63%, KUR kecil 36% dan KUR tenaga kerja Indonesia (TKI) 0,4%. Selain itu, pemerintah mengklaim berhasil menekan rasio NPL pada posisi 0,11%.
KUR tersebar pada sejumlah sektor lapangan usaha. Perdagangan mendominasi dengan sumbangsih lebih dari 50%. Kemudian diikuti oleh pertanian, perkebunan, dan kehutanan sekitar 21%.
Sepanjang tahun ini realisasi KUR terbilang di luar ekspektasi. Pemerintah sempat menaikan target penyaluran KUR setelah melihat capaian semester I/2018. Target penyaluran KUR tahun ini naik menjadi Rp123,56 triliun dari sebelumnya dipatok Rp120 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Pecah Rekor! Inflasi Bawang Merah April 2024 Tertinggi sejak 2021
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
Advertisement
Advertisement