Advertisement
Pertumbuhan Bisnis Asuransi Syariah Didorong Pemain Baru
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pertumbuhan kontribusi atau premi bruto industri asuransi jiwa syariah pada kuartal III/2018 ditopang oleh masuknya pemain baru yakni unit usaha syariah PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia dan PT Capital Life Syariah.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, perolehan kontribusi bruto asuransi jiwa syariah per Agustus 2018 mencapai Rp7,01 triliun, tumbuh 20,34% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp5,83 triliun.
Advertisement
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Sya'roni mengatakan, peningkatan premi terjadi karena masuknya kedua pemain baru tersebut, yang menyumbang cukup signifikan terhadap total perolehan premi secara industri.
“Keduanya memperoleh pendapatan kontribusi yang signifikan sehingga mendongkrak pertumbuhan industri asuransi jiwa syariah,” katanya kepada Bisnis, Selasa (11/6).
Capital Life Syariah mencatatkan kontribusi sebesar Rp965,9 miliar pada Agustus 2018, angka ini melonjak 8226,7% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,6 miliar.
Direktur Utama Capital Life Syariah Fitri Hartati meyakini bahwa pertumbuhan kontribusi masih terus berkembang hingga akhir tahun. Produk yang inovatif dan pelayanan prima, lanjutnya, menjadi kunci meroketnya pertumbuhan kontribusi perseroan.
"Produk inovatif, service, branding yang mulai dikenal, sister company dengan Bank Capital Indonesia," kata Fitri.
Meski telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan,Fitri menerangkan angka ini masih dibawah target kontribusi yang ditetapkan pemegang saham sebesar Rp1,25 triliun. Dirinya optimistis mampu mencapai target yang ditetapkan hingga akhir tahun ini.
Chief of Marketing & Customer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama belum dapat menyebutkan jumlah kontribusi perusahaan pada Agustus 2018 karena belum diaudit. Meski demikian, Vivin memastikan pertumbuhan produk syariah di Generali Indonesia melebihi ekspektasi.
Selain karena didorong oleh kebutuhan, pertumbuhan kontribusi juga disebabkan oleh gaya hidup masyarakat. “Pertumbuhan bisnis syariah juga banyak didorong oleh tren dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin syariah,” kata Vivin.
Dalam meningkatkan pendapatan kontribusi, Generali Indonesia menggalakkan pemasaran produk berjenis wakaf karena kesadaran masyarakat untuk berwakaf kian tumbuh. (Leo Dwi Jatmiko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
- Tepergok di Cawas, Pelaku Pencurian Ngaku Pernah Beraksi di Kalikotes Klaten
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
- Inka Rampungkan 11 Kereta New Generation Pesanan KAI, Ini Perbedaannya dengan Kereta Lama
- Dikunjungi Presiden Jokowi, Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik di Booth PLN di PEVS 2024
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
Advertisement
Advertisement