Advertisement
Video Guru Bercanda Kelewat Batas dengan Murid, KPAI Beri Pendampingan Psikologis
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Komisi Perlindungan Anak Indonesia berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk melakukan pendampingan psikologis kepada murid yang terlibat dalam video viral murid keroyok guru.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan akan melakukan pendampingan psikologis kepada murid yang ada pada video tersebut. Murid yang tidak ada dalam video, tapi menjadi saksi peristiwa pembuatan video itu juga dilakukan pendampingan psikologis.
Advertisement
Retno menjelaskan proses pendampingan tersebut akan dilakukan dengan berkoordinasi melalui Pusat Pelayan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
“Ini agar ada pendampingan secara psikologis terutama kepada anak-anak ini agar tidak mengulangi, baik itu anak pelaku dan anak korban semuanya harus direhabilitasi termasuk saksi,” ujar Retno di kantornya, Jakarta, Senin (12/11/2018).
Dijelaskan Retno, pendampingan psikologis merupakan wewenang P2TP2A, bukan KPAI, untuk itu pihaknya melakukan koordinasi.
KPAI meyakini P2TP2A akan melakukan pendampingan psikologis terhadap anak-anak tersebut dengan mendatangi sekolah untuk melakukan penyuluhan.
“Soal KPAI akan bertemu apa tidak nanti kita liat pertemuan berikutnya karena Pemerintah Provinsinya koperatif memberikan berbagai info dan kalau kami masih diperlukan bisa kami datang ke Kendal,” pungkasnya.
Sebelumnya beredar video berdurasi 21 detik yang menunjukan aksi beberapa orang murid yang terlihat seperti sedang melakukan bully kepada seseorang guru, namun belakangan diketahui video tersebut hanya sebuah candaan.
KPAI menyayangkan beredarnya video tersebut menjadi viral. Pasalnya, dalam video tersebut nama sekolah dan wajah-wajah dalam video tidak diblur, selain itu KPAI menganggap candaan tersebut telah melewati batasan wajar antara seorang guru dan murid.
“Sehingga publik tau secara luas sehingga ada stigma negatif terhadap sekolah terhadap anak lain yang mungkin tidak terlibat itu kemudian jadi terstigma,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Grup Musik Drew Tucker and The New Standard Singgah di Kadokan Sukoharjo
- PDIP Mendominasi di DPRD Wonogiri, Ini Caleg dengan Perolehan Suara Terbanyak
- Resmi! Laga Timnas U-23 Vs Guinea Ditayangkan RCTI Kamis Pukul 18.00 WIB
- Tak Buka Pendaftaran, PSI Pastikan Usung Maidi Jadi Calon Wali Kota Madiun 2024
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Lonjakan Kasus DBD, Dinas Kesehatan DIY Belum Adakan Rapid Test
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
- Update Harga Bahan Pokok Hari Ini 6 Mei 2024: Beras, Minyak Goreng, Bawang Putih Naik
- PLN Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Gelaran Proliga Jatidiri 2024 dengan Backup Listrik 4 Lapis Tanpa Kedip
- Listrik Masuk Sawah, Petani Sragen Untung 35% LebihBanyak dengan Program Electrifying Agriculture PLN
- Penerbangan Langsung Bandara YIA-Bangkok Diminta Segera Dibuka
- Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tumbuh 5,02 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
Advertisement
Advertisement