Advertisement
Sambut NYIA, Perbankan Berperan Dorong Kinerja Ekspor
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Keberadaan bandara baru di Kulonprogo akan memberikan peluang besar pada komoditas ekspor DIY. Peran perbankan DIY dalam menangkap peluang tersebut sangat diharapkan dapat turut membantu eksportir, pengusaha hingga pelaku UMKM.
Hal itu dikemukakan dalam Bincang-Bincang Media yang digelar Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) DIY di Grand Inna Malioboro, Rabu (21/11). Dalam acara tersebut turut dihadiri General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Agus Pandu Purnama, Transaction Banking Wholesale Head Regional VII Jawa Tengah dan DIY Bank Mandiri Silvia Zulaila, Direktur Utama PT Taru Martani Nur Achmad Affandi dan Ketua BMPD DIY Budi Hanoto.
Advertisement
"Defisit neraca perdagangan sebagai akibat dari kondisi ekonomi global, membuat pemerintah gencar mendorong peningkatan kinerja ekspor di tiap-tiap daerah," ujar Budi dalam acara yang mengusung tema Dorong Kinerja Ekspor DIY Melalui Sinergi Perbankan dan Pembangunan New Yogyakarta International Airport.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY ini juga mengungkapkan keberadaan New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan memberikan potensi yang sangat besar. Untuk itu, perlunya mendorong peran serta perbankan dalam melihat peluang ini. "Antara lain dalam memberikan layanan terbaik baik eksportir. Kami melihat kinerja ekspor DIY harus didorong, karena ekspor adalah engine of growth dari pertumbuhan ekonomi DIY," kata Budi.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Agus Pandu Purnama mengungkapkan selama ini ekspor komoditas dari DIY tidak diberangkatkan dari tempat asalnya, melainkan ke bandara-bandara lain, seperti Jakarta, Semarang atau Surabaya. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan fasilitas untuk mengakomodir pengiriman kargo ke luar negeri.
Selain itu, penerbangan keluar negeri dari Jogja juga baru melayani dua rute yakni Jogja-Singapura dan Jogja-Kuala Lumpur Malaysia. Pandu mengungkapkan penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto selama ini lebih banyak mengangkut penumpang, dibandingkan mengangkut barang.
"Untuk kargo yang diangkut per hari hanya sekitar 30 sampai 50 ton. Sangat jauh dibandingkan yang diangkut dari Semarang. Padahal potensi kargo untuk produk ekspor DIY ini sangat banyak, namun pengirimannya belum bisa diakomodir maksimal di Bandara Adisutjipto," ujar Pandu.
Bahan Baku
Pengusaha dan pelaku ekspor yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Taru Martani Nur Akhmad Affandi juga menuturkan tak hanya ekspor DIY saja yang perlu didorong. Kemudahan impor, terutama untuk bahan baku juga sangat diharapkan oleh para pengusaha.
Pasalnya, potensi-potensi ekspor DIY ini sebagian besar masih ditopang dari produk tekstil dan sarung tangan. Bahkan, komoditas yang diproduksi oleh UMKM juga memiliki potensi untuk diekspor.
Peluang-peluang tersebut juga dinilai merupakan celah yang dapat dibidik sektor perbankan. Hal itu disampaikan oleh Transaction Banking Wholesale Head Regional VII Jawa Tengah dan DIY Bank Mandiri Silvia Zulaila.
"Perbankan bisa berpartisipasi dalam menyiapkan pembiayaan, baik dari segi kebutuhan pembiayaan untuk para eksportir, maupun untuk pelaku usaha yang membutuhkan pembiayaan dalam pengadaan bahan baku impor," jelas Silvia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Petani Cabai Cilacap, Menjadi Raja Atas Hasil Panennya
- Rasane Vera, Menghijaukan Gunungkidul dengan Lidah Buaya
- Banyak BPR Bangkrut, Ini Upaya Pengawasan dari OJK DIY
- Pakuwon Beberkan Harapan Besarnya untuk Kepemimpinan Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Harga Bitcoin Mungkin Tembus US$100.000 pada Akhir Tahun
- Ini Tanggapan Bankir Atas Kenaikan BI Rate Jadi 6,25%
- PLN Dukung Penuh Gelaran PLN Mobile Proliga 2024
Advertisement
Advertisement