Advertisement
Angkat Potensi Stagen Moyudan lewat Sepatu Sneakers
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Stagen biasanya digunakan perempuan untuk mengembalikan bentuk tubuh, khususnya di area perut setelah melahirkan. Kini fungsi stagen mulai digantikan korset yang lebih modern, sehingga kain tenun tradisional ini sudah sangat jarang dimanfaatkan. Melihat potensi stagen yang masih dibuat oleh sejumlah perajin di Kecamatan Moyudan, Sleman, Adam Amrullah mencoba mengubahnya menjadi produk yang lebih modis dan disukai anak muda seusianya.
Produksi stagen yang dikerjakan sejumlah perajin di Moyudan mulai menghadapi persaingan ketat dengan produk korset yang jauh lebih modern. Para perajin juga cukup bingung untuk memanfaatkan stagen yang dibuat, agar dapat lebih laku dipasarkan.
Advertisement
Tidak seperti kain lurik atau batik yang cenderung lebih mainstream dibuat sebagai produk fesyen, seperti baju. Kain stagen cenderung memiliki tekstur yang lebih kasar dan tebal, tentu saja jika dimanfaatkan sebagai baju, sangat kurang nyaman di kulit. Selain itu, ukuran lebarnya yang relatif kecil membuat kain ini sulit untuk dibuat sebagai baju atau produk lainnya.
"Kemudian saya melakukan riset mulai akhir 2017, lalu mencoba membuat sepatu sneakers. Karena saya pikir, sekarang ini anak muda sangat suka memakai sepatu sneakers," ujar Adam saat ditemui Harian Jogja di Grebeg UMKM yang digelar Bank Indonesia di Gedung Wanitatama, Jumat (23/11).
Tak sekadar menghadirkan inovasi produk yang bisa disukai anak muda. Adam juga mencoba memperkenalkan kain stagen sebagai salah satu kearifan lokal yang dimiliki Jogja, tak hanya kepada anak muda, tetapi juga kepada masyarakat umum, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Terlebih, kain stagen ini dibuat secara manual menggunakan alat tenun bukan mesin. Bahkan pengerjaan kain tersebut sebagian besar dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Moyudan. Kain tenun stagen diaplikasikan pada produk pouch dan sepatu sneakers yang dilabeli Adam dengan nama Naray. Nama tersebut diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti harapan.
"Untuk mengedukasi pasar, awalnya saya coba bikin prototipe lalu di-posting ke sosial media. Kami membuat semacam polling dan ternyata direspons sangat baik oleh pengguna sosial media," ungkap lulusan Akuntansi UGM itu.
Tak cukup dengan polling, Adam juga mulai mengedukasi warga dunia maya tentang stagen. Diakuinya tak banyak anak muda yang mengenal baik stagen, karena bagi masyarakat kain batik, tenun dan lurik jauh lebih familiar bagi mereka.
Kali pertama produksi, sebanyak 25 pasang sepatu sneakers kemudian ditawarkan ke salah satu marketplace lokal yang dimulai pada Mei 2018. Hingga akhirnya, Naray mulai mempromosikan aneka produknya melalui situs resminya www.naray.co, serta melalui Instagram @naray.co.
"Sekarang per bulan paling tidak produksi mencapai 50 pasang. Konsumen kami kebanyakan luar DIY, paling jauh Medan dan Makassar," imbuh Adam.
Produk lokal yang dibuat dari hasil kreasi tangan tanpa mesin ini diharapkan tak hanya dikenal di dalam negeri saja. From Moyudan to the World menjadi motivasi Adam agar produk lokal ini bisa juga masuk ke pasar global.
Pria muda kelahiran Jogja, 6 Maret 1990 ini berharap pelestarian kain stagen ini dapat terus dilakukan dan anak muda menjadi semakin mengenal potensi lokal tersebut. Produk sepatu sneakers Naray ini dipasarkan dengan harga kompetitif berkisar antara Rp320.000 sampai Rp360.000 per pasang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Orang Tua Harus Miliki Bekal untuk Mendidik Anak di Era Digital
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
- Yamaha 2 University with Udinus Semarang: Ikuti Lomba Animasi Feat Yamaha Moving Forw(Art) with Yamaha Fazzio
- Jago Syariah Dukung Halal Fair 2024 di Yogyakarta
Advertisement
Advertisement