Advertisement
NPL BPR Lokal Lebih Rendah Dibandingkan Nasional
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hingga triwulan ketiga 2018, angka nonperforming loan (NPL) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di tingkat lokal tercatat lebih rendah dibandingkan capaian nasional, yakni 5,28% dibandingkan 7,1%. Perbarindo berharap hingga tutup tahun angka ini bisa ditekan di bawah 5%.
Ketua DPD Perbarindo DIY Ascar Setiyono menyebut capaian BPR di wilayah DIY hingga akhir September 2018 cukup menggembirakan. Salah satunya rasio NPL yang lebih rendah dibandingkan nasional yang mencapai 7,1%. Menurut Ascar, NPL atau kredit bermasalah ini menjadi salah satu kunci untuk menilai kualitas kinerja perbankan. Sebab jika nilai NPL tinggi, hal itu akan memberikan pengaruh negatif pada perbankan salah satunya mengurangi jumlah modal yang dimiliki oleh bank.
Advertisement
Meski lebih rendah dibandingkan angka nasional, Ascar mengakui persentase NPL tersebut sama dengan tahun sebelumnya (year on year). Padahal jika ditilik dari outstanding kredit, ada peningkatan pengeluaran kredit. Artinya jika dihitung secara jumlah, nilai kredit bermasalah tahun ini bisa jadi meningkat. Oleh sebab itu pihaknya berharap data triwulan keempat, atau pengujung tahun, NPL bisa ditekan hingga di bawah 5%. "Aset BPR terus naik, hingga akhir September tercatat mencapai 6,8 triliun. Penghimpunan data pihak ketiga berupa tabungan dan deposito mencapai 5,3 triliun. Sedangkan penyaluran kredit sebesar Rp5,1 triliun," katanya kepada Harian Jogja, Minggu (6/1).
Ascar menyebut dari sisi penyaluran kredit, terhitung rasio kecukupan modal BPR sebesar 23,3%. Artinya masih ada banyak kredit yang bisa disalurkan ke depan. Sedangkan dari sisi efisiensi atau rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO), capaiannya juga lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year), yakni 79,87% dibandingkan triwulan III/2017 sebesar 80,03%. "Ini menunjukkan BPR makin efisien dalam mengelola dana yang berkaitan dengan kegiatan operasionalnya," tuturnya.
Dengan beberapa capaian positif di triwulan III/2018 tersebut, Ascar menargetkan peningkatan capaian keseluruhan di angka 10-11% pada 2019 ini. Target tersebut menurutnya, merupakan angka capaian konservatif sebab rerata pertumbuhan BPR di DIY biasanya hanya berkisar pada satu digit saja. Apalagi Ascar menyebut angka capaian triwulan IV/2018 belum diketahui. Padahal di akhir tahun biasanya capaiannya terdesak dengan manuver perbankan lainnya yang mengeluarkan kredit besar-besaran saat penghujung tahun. "Meskipun kami berharap pertumbuhan bisa lebih dari itu tetapi perkiraan kami tak akan jauh dari 10-11%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Minggu 28 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Petani Cabai Cilacap, Menjadi Raja Atas Hasil Panennya
- Rasane Vera, Menghijaukan Gunungkidul dengan Lidah Buaya
- Banyak BPR Bangkrut, Ini Upaya Pengawasan dari OJK DIY
- Pakuwon Beberkan Harapan Besarnya untuk Kepemimpinan Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Harga Bitcoin Mungkin Tembus US$100.000 pada Akhir Tahun
- Ini Tanggapan Bankir Atas Kenaikan BI Rate Jadi 6,25%
- PLN Dukung Penuh Gelaran PLN Mobile Proliga 2024
Advertisement
Advertisement