Advertisement
Dua Kali Hilang, Air Asia Pilih “Putus” dengan Traveloka
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Air Asia akhitnya mengambil keputusan tegas dengan menarik secara permanen penjualan penerbangannya dari agen perjalanan daring Traveloka seusai dua kali hilangnya pilihan maskapai Air Asia dari aplikasi tersebut.
Penarikan mencakup semua rute penerbangan di seluruh jaringan AirAsia. Ini mengikuti hilangnya penerbangan Air Asia Indonesia dari Traveloka untuk kedua kalinya dalam dua pekan terakhir.
Advertisement
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menuturkan pihaknya sudah memberikan surat elektronik resmi sebanyak lima kali ke pihak agen perjalanan, sejak Sabtu (2/3), tetapi tidak ada balasan resmi dari surat tersebut.
Dia menyebutkan memang ada tanggapan berupa telepon melalui Head of Communications Air Asia pada Minggu (3/3) malam. Namun, pembicaraan tersebut tidak mengubah keputusan Air Asia.
“Traveloka tidak bertindak dengan itikad baik. Mereka menolak memberikan penjelasan resmi meskipun kami berulang kali berupaya mencari klarifikasi," katanya, Senin (4/3).
Salah satu pertimbangan utama pencabutan tersebut adalah respons pertanyaan masyarakat di laman instagram Traveloka yang dijawab dengan jawaban kurang yang dinilai kurang menyenangkan.
"Kami mengamati melalui pesan media sosial bagaimana pelanggan yang bertanya tentang tidak tersedianya penerbangan AirAsia direkomendasikan oleh Traveloka untuk memesan dengan maskapai lain sebagai gantinya. Grup AirAsia menarik penjualan semua penerbangannya dari Traveloka dengan segera,” tegasnya.
Padahal, sumbangsih penjualan tiket melalui online travel agent (OTA) sebesar 20% sebagian besar berasal dari Traveloka.
Dia menambahkan, penumpang yang ingin membeli penerbangan AirAsia disarankan untuk memesan langsung dari situs resmi Air Asia atau aplikasi seluler Air Asia.
“Situs web dan aplikasi seluler airasia.com kami adalah alternatif yang lebih baik di mana wisatawan dapat memesan penerbangan dengan tarif terendah langsung dari kami dan menikmati diskon promosi hotel,” ungkapnya.
Penerbangan AirAsia pertama kali hilang dari Traveloka pada 14-17 Februari 2019, bertepatan dengan peningkatan sistem jaringan Air Asia pada 16 Februari 2019. Traveloka mengutip downtime sistem 13 jam sebagai alasan untuk penerbangan Air Asia menghilang dari situs web mereka dalam menanggapi pertanyaan dari pelanggan.
Namun, penerbangan AirAsia menghilang dari Traveloka untuk kedua kalinya pada 2 Maret tanpa klarifikasi, jauh setelah keberhasilan peningkatan sistem oleh Air Asia.
Dia tidak khawatir keputusan tersebut akan mengurangi okupansinya, karena menurutnya penumpang sudah cukup pintar untuk beralih menggunakan travel agent atau ke situs resmi dalam membeli tiketnya.
Dendy menilai persaingan harus bebas dan adil untuk memastikan konsumen mendapat manfaat dari penawaran terbaik. Dengan demikian seharusnya tidak dibiarkan adanya monopoli yang membunuh persaingan dengan mengorbankan publik yang bepergian.
Dia pun tidak berencana melaporkan peristiwa ini ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), tetapi dia meminta KPPU agar melihat sendiri bukti di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
BEDAH BUKU: DPAD DIY Dorong Tingginya Minat Baca Merata ke Semua Wilayah
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
- Yamaha 2 University with Udinus Semarang: Ikuti Lomba Animasi Feat Yamaha Moving Forw(Art) with Yamaha Fazzio
Advertisement
Advertisement