Advertisement
Tekfin Alternatif Sumber Pembiayaan UMKM
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Teknologi finansial (tekfin) yang semakin berkembang dinilai bisa menjadi alternatif sumber pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.
Kepala Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), Pasar Modal, dan EPK Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Noor Hafid mengatakan UMKM sebagai faktor penggerak perekonomian yang sudah teruji ketangguhannya. Ketika krisis ekonomi melanda, UMKM menunjukkan eksistensi. Potensi UMKM ini harus didukung dengan pembiayaan yang mudah agar bisa semakin berkembang.
Advertisement
"Sekarang ada tekfin dan bisa mendukung UMKM. Di era digital, orang mulai malas mengantre, berjubel. Inginnya serba cepat. Di sinilah tekfin hadir," kata dia, Senin (8/4).
OJK berharap hadirnya tekfin juga bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM tentunya untuk produksi, bukan konsumerisme. Apalagi UMKM semakin melek teknologi. Namun, ia mewanti-wanti agar mengakses jasa tekfin yang sudah terdaftar dan memiliki izin dari OJK sehingga lebih aman.
"Masyarakat sudah banyak yang mengakses tekfin. Kalau lihat perkembangannya, meningkat terus, tetapi memang masih di konsumerisme. Pemanfaatan tekfin ini harus disikapi dengan bijak, positif, dan produktif sehingga enggak sekadar menumpuk utang. Kalau untuk kegiatan produktif, pasti akan banyak manfaatnya," jelas dia.
Menjadi Solusi
Tekfin bisa menjadi solusi UMKM lantaran beberapa hal yaitu kehadiran tekfin sebagai platform penyedia pinjaman, semua proses dilakukan secara online, teknologi pembayaran secara massal, tekfin dapat mengecek pembayaran, dan teknologi memungkinkan pembayaran semakin mudah.
Ia menyebutkan tekfin lending telah berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia selama dua tahun terakhir. Tekfin tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebesar 215.433 orang, pengembangan tekfin selama kurang dari dua tahun telah menambah GDP sebesar Rp25,97 triliun.
"Tekfin juga menstimulus pertumbuhan Perbankan 0,8 persen, perusahaan pembiayaan 0,6 persen, dan ICT (information and communication technologies) 0,2 persen. Tekfin juga menambah pendapatan [upah
dan gaji] sebesar Rp4,56 triliun. Fintech lending terbukti meningkatkan penyaluran kredit khususnya ke sektor UMKM," tutur dia.
OJK mencatat untuk rekening lender secara nasional ada 267.496 entitas, 7.174 di antaranya dari DIY. Sementara, untuk rekening borrower atau peminjam secara nasional tercatat 5.160.120 entitas dan 63.817 entitas berasal dari DIY. Adapun jumlah akumulasi transaksi borrower nasional 17.164.192 akun dan DIY 211.260 akun.
"Jumlah akumulasi penyaluran pinjaman Rp25.921,72 miliar. Untuk DIY sendiri sebesar Rp334,95 miliar," kata dia.
Asteria Diantika, Kasubag Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK DIY mengatakan masyarakat tetap harus berhati-hati ketika mengakses jasa tekfin. "Pastikan meminjam di perusahaan yang terdaftar/berizin di OJK, pinjam sesuai kebutuhan produktif dan maksimum 30 persen dari
penghasilan, lunasi cicilan tepat waktu, jangan lakukan gali lubang tutup lubang," jelas dia.
Ia juga meminta masyarakat untuk mengetahui bunga dan denda pinjaman sebelum meminjam. Masyarakat juga harus memahami kontrak pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Investor yang Bangun Pabrik Sepeda Motor Listrik di Jateng Berasal dari China
- 11 Bank Bangkrut di Awal 2024, Begini Nasib Isi Rekening Milik Nasabah
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
Advertisement
Advertisement