Advertisement
Wow .. THR Tahun Ini Kebanyakan untuk Leisure, Tanda-Tanda Kian Sejahtera?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai pada libur Lebaran tahun ini terjadi perubahan tren belanja masyarakat. Jika sebelumnya dana yang ada untuk membeli kebutuhan sandang kini justru mengarah ke kebutuhan leisure.
"Perubahannya ada. Belanja pakaian jadi mulai berkurang bergeser ke belanja leisure, seperti rekreasi, perhotelan, makanan minuman, oleh-oleh dan restoran," ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Minggu (9/5).
Advertisement
Menurutnya, pergeseran tersebut terjadi karena harga baju atau pakaian, saat ini dinilai semakin terjangkau, sehingga tradisi membeli baju baru saat Lebaran mulai ditinggalkan. "Sekarang beli bajunya bisa kapan saja," ujarnya.
Apalagi, lanjut Bhima, saat ini juga ditambah dengan semakin masifnya belanja online di kalangan masyarakat, seiring penetrasi dan akses Internet yang makin merata di wilayah Indonesia.
"Tren belanja online perlahan menggeser omzet di toko konvensional. Banjir diskon dan potongan ongkir (ongkos kirim) di toko online saat Lebaran juga efektif menaikkan pembeli," ujarnya.
Menurutnya, pola konsumsi lebaran tahun ini makin di-drive generasi milenial yang menginginkan lebih banyak belanja leisure dan online.
Kendati demikian, lanjut dia, saat ini masyarakat juga sudah mulai banyak memilih menyisihkan sebagian dananya untuk disimpan, dari pada jor-joran untuk belanja. "Saat ini juga mulai banyak yang disimpan uangnya buat investasi dan persiapan untuk bayar uang sekolah anak," ujarnya.
Penggunaan THR
Sebelumnya, Bhima mengatakan dana Tunjangan Hari Raya (THR) diperkirakan dapat mendorong konsumsi secara seasonal atau musiman, karena bertepatan dengan puncak permintaan masyarakat.
"Peningkatan THR PNS bisa dorong belanja, khususnya di daerah sepanjang arus mudik lebaran. Konsumsi rumah tangga diprediksi tumbuh 5%-5,1% year on year (yoy)," ujarnya kepada JIBI, Jumat (24/5).
Meski tumbuh positif, konsumsi tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibanding kuartal II/2018 yakni 5,16% yoy. Menurutnya, faktor pertumbuhan konsumsi tidak signifikan meski ada THR, lantaran sebagian masyarakat kelas menengah dan atas tidak langsung membelanjakan uang THR-nya.
"Waktu lebaran yang mendekati tahun masuk ajaran baru sekolah juga membuat sebagian masyarakat melakukan saving," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, kondisi politik paska pilpres juga bakal ada pengaruhnya, meskipun tidak dominan dalam kepercayaan konsumen berbelanja saat lebaran. "Kejadian rusuh pada 22 Mei 2019 membuat pusat perbelanjaan terganggu dan arus distribusi logistik di Jabodetabek terpengaruh," ujarnya.
Sementara, sisi inflasi cenderung stabil tetapi perlu dicek inflasi bahan makanan masih jadi ancaman jelang lebaran. "Jadi harus ada antisipasi inflasi juga mendekati Lebaran sehingga daya beli tetap terjaga," ujarnya.
Diketahui sebelumnya pencairan secara serentak dana THR pada Mei dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) pada Juni, diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa selain agar dapat dimanfaatkan PNS, TNI, Polri dan pensiunan untuk merayakan hari raya Idulfiti, pencairan THR juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Tanah Air terutama dari sisi konsumsi, baik dari first round effect maupun second round effect.
"Kami berharap dengan adanya THR ini dan nanti bulan depan juga ada gaji ke -13, itu akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi jauh lebih tinggi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Orang Tua Harus Miliki Bekal untuk Mendidik Anak di Era Digital
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
- Yamaha 2 University with Udinus Semarang: Ikuti Lomba Animasi Feat Yamaha Moving Forw(Art) with Yamaha Fazzio
Advertisement
Advertisement