Advertisement
Menhub Wacanakan Pembatasan Usia Kendaraan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Seiring pertumbuhan kendaraan yang cepat sementara pertumbuhan jalan sangat terbatas, wacara pembatasan usia kendaraan kembali muncul kendati Indonesia masih sulit untuk mengikuti negara lain yang telah mengatur batas usia kendaraan.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, pembatasan usia kendaraan telah dilakukan oleh negara naik karena beragam alasan seperti kualitas gas buang (emisi) hingga mobil yang tidak laik jalan, tidak efisien hingga aspek keselamatan.
Advertisement
"Kemudian di Indonesia sampai sekarang belum mengenal [pembatasan usia kendaraan] sampai sekarang. Sebetulnya sudah ada di UU No.22/2009 sempat diwacanakan tapi tidak menjadi perhatian karena kondisi ekonomi kita tidak bagus pada 2009,"ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/7/2019).
Budi menjelaskan, saat ini pertumbuhan jumlah kendaraan di Indonesia sangat tinggi sekitar tujuh juta unit per tahun yang terdiri dari satu juta unit mobil dan sisanya sepeda motor. Di sisi lain, pertumbuhan jalan tidak secepat pertumbuhan kendaraan sehingga kemacetan mulai terjadi di kota-kota kecil.
Saat ini, Kemenhub hanya membatasi usia kendaraan khususnya untuk bus pariwisata dan bus umum. Bus pariwisata dibatasi hingga 15 tahun, sementara bus umum hingga 25 tahun.
"Untuk mobil pribadi belum ke sana, kami kasih solusi melalui manajemen lalu lintas seperti pemprov dengan manajemen parkir misalnya di pusat kota Rp5.000, sementara di pinggir kota Rp2.000 sehingga masyarakat mau naik kendaraan umum,"tambahnya.
Budi menuturkan, langkah pembatasan jumlah kendaraan yang beroperasi di jalan seperti genap ganjil atau larangan lainnya bertujuan untuk menciptakan kualitas udara yang lebih baik di kota besar.
Pada saat yang sama, pemerintah terus membenahi angkutan publik seperti MRT, BRT, LRT ataupun Trans Jakarta sehingga masyarakat bisa menjadikan angkutan umum sebagai solusi untuk transportasi perkotaan.
"Komitmen kami ialah memperbaiki angkutan umum, proses revitalisasi sedang kami lakukan, angkutan umum diperbanyak, harapannya masyarakat beralih ke angkutan umum kalau kita belum kenal usia pembatasan kendaraan,"tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Update Harga Bahan Pokok Hari Ini 6 Mei 2024: Beras, Minyak Goreng, Bawang Putih Naik
- PLN Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Gelaran Proliga Jatidiri 2024 dengan Backup Listrik 4 Lapis Tanpa Kedip
- Listrik Masuk Sawah, Petani Sragen Untung 35% LebihBanyak dengan Program Electrifying Agriculture PLN
- Penerbangan Langsung Bandara YIA-Bangkok Diminta Segera Dibuka
- Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tumbuh 5,02 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Mendag Minta Penyedia Jastip Taati Aturan Pemerintah
- Menteri Perdagangan Usulkan Harga Minyakita Dinaikkan Rp1.000 per Liter
Advertisement
Advertisement