Advertisement
Lion Air Terbangkan 600 Juta Penumpang
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Selama 19 tahun beroperasi, mulai 30 Juni 2000-30 Juni 2019 maskapai penerbangan Lion Air telah menerbangkan sekitar 600 juta penumpang.
Lion Air melayani penumpang sejak dimulai penerbangan perdana dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (PNK), dan hingga saat ini jaringan Lion Air berkembang melayani 42 kota tujuan domestik serta 25 internasional meliputi Singapura, Malaysia, Tiongkok, dan Saudi Arabia.
Advertisement
"Jumlah tersebut menunjukkan Lion Air sudah mewujudkan sebagian besar mimpi masyarakat bisa berkunjung dan melihat banyak kota tujuan sesuai tagline We Make People Fly," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro melalui keterangan resmi, Jumat (5/7).
Lion Air optimistis melakukan penerbangan ke kota-kota favorit didukung pesawat generasi baru yang dibekali fitur modern akan menambah pengalaman tersendiri. Oleh karena itu, diharapkan selalu menarik minat masyarakat untuk jalan-jalan menggunakan pesawat udara.
Armada Lion Air terus tumbuh dengan pengoperasian jenis pesawat terbaru. Lion Air mengoperasikan berbagai tipe, terdiri dari 66 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi) dan tiga berbadan lebar (wide body) Airbus 330-300 (440 kelas ekonomi). "Pesawat yang mempunyai rata-rata usia enam tahun itu dioperasikan dan dinilai sangat cocok memenuhi kebutuhan travelling dalam mengakomodasi keinginan para travelers untuk mengunjungi berbagai destinasi popular Indonesia dan luar negeri," jelas dia.
Sejalan pandangan tajam ke depan dan analisis, Lion Air akan senantiasa mengembangkan bisnis, dalam upaya memberikan kemudahan lalu lintas penumpang atau travelers (wisatawan dan pebisnis). Hal ini seiring tren perkembangan perjalanan udara kekinian (millennials traveling) serta distribusi logistik.
Pencapaian Kinerja
Keseriusan itu diwujudkan dengan merealisasikan pencapaian kinerja tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) 85,80% semester 1/2019 (Januari–Juni). Perolehan OTP ini meningkat dibandingkan periode sama pada 2018 yaitu 77,4% dan di 2017 tercatat 72,90%.
Data OTP 85,80% adalah penghitungan konkret sesuai laporan Integrated Operation Control Center (IOCC) Lion Air Group secara tepat waktu dan bersamaan (real time) menurut ketepatan pesawat saat keberangkatan (departure) dan kedatangan (arrival) berdasarkan waktu kurang dari 15 menit dari jadwal yang ditentukan.
Kesungguhan Lion Air dalam meningkatkan OTP sesuai target Lion Air menjalankan langkah strategi tepat guna mempertahankan operasional konsisten pada angka terbaik. Karena itu, berdampak positif terhadap mutu layanan dan tingkat ketepatan waktu penerbangan, antara lain pengaturan pergerakan penumpang dan pesawat, koordinasi intensif bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran setiap hari, mengaplikasikan standar prosedur pengoperasian pesawat udara menurut aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Menginap Super Hemat Selama Bulan Mei di The Atrium Hotel and Resort
- 4 Bank Bangkrut di April 2024, Ini Daftarnya
- Harga Emas Batangan Antam Merosot, Ini Daftarnya
- Layanan Seller Tokopedia Naik, Begini Simulasi Perhitungannya
- Resmi! Menteri Teten Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam
- Barang Kiriman dari Luar Negeri Kini Bebas Bea Masuk, Ini Syaratnya
- Buruh Minta Upah Murah Dihapus, Begini Penjelasan Kalangan Pengusaha
Advertisement
Advertisement