Advertisement
Wow, Pertumbuhan Bisnis Waralaba Diprediksi Naik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Hingga akhir 2019, pertumbuhan bisnis waralaba di Indonesia diprediksi naik 25% dari realisasi 2018 yang mencapai 5%-6%.
Ketua asosiasi waralaba dan lisensi Indonesia (WALI) Levita Ginting Supit mengatakan potensi market yang cukup besar menjadi salah satu alasan mengapa industri waralaba masih tetap moncer hingga saat ini. Selain itu, selesainya tahun politik juga mendukung tumbuhnya bisnis waralaba.
Advertisement
Dia bahkan memprediksi bisnis waralaba akan terus tumbuh hingga tahun-tahun berikutnya sehingga pada 2020 pihaknya juga menargetkan bisnis waralaba akan tumbuh 20% hingga 25% dari realisasi 2019.
Levita mengatakan berdasarkan hasil pameran Franchise dan License Expo Indonesia 2019 terjadi peningkatan jumlah pengunjung dan lebih dari 20% dari total pengunjung tersebut langsung berminat untuk menjadi penerima waralaba.
“Ada lebih dari 20% pengunjung FLEI 2019 kemarin minat ke waralaba, apalagi tahun politik sudah selesai, jadi mereka bisa lega berbisnis,” katanya kepada Bisnis, Senin (30/9/2019).
Tak hanya itu, dia mengatakan dalam waktu dekat akan banyak waralaba asing yang ingin masuk di Indonesia. Beberapa memang sudah ada di Indonesia seperti waralaba food and beverage, spa dan salon kecantikan.
Salah satu waralaba asing yang akan menambah outletnya di Indonesia adalah waralaba asal Malaysia. Levita mengatakan setidaknya ada empat brand waralaba yang akan masuk lagi ke Indonesia yaitu di sektor makanan dan minuman, salon kecantikan serta lembaga kursus bahasa Inggris. Dia menambahkan, selama ini, sudah ada 670 outlet dari 30 brand waralaba asal Malaysia.
“Beberapa memang sudah ada outletnya di Indonesia, cuma mereka akan buka [outlet] di daerah-daerah seperti di Banjarmasin, Sumatera, Sulawesi. Sebagain besar franchise F&B ya ayam gitu, sama salon kecantikan, spa.”
Sementara, untuk merek waralaba Indonesia yang ada di luar negeri sampai saat ini terdapat kurang lebih 15 brand franchise.
“Diantaranya seperti Sari Ratu, Bumbu Desa, salon kecantikan Martha Tilaar, Mustika Ratu. Jumlah total outletnya kami belum update. Beberapa ada di Singapura , Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, TimurTengah, Amerika, dan Eropa, mayoritas memang waralaba makanan minuman dan spa.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Rayakan HUT Ke-34, BPR Profidana Paramitra Optimistis Terus Berkembang
- Rakernas IMA 2024, Menguatkan Kesejahteran Ekonomi Semua Lapisan Masyarakat
- Investor yang Bangun Pabrik Sepeda Motor Listrik di Jateng Berasal dari China
- 11 Bank Bangkrut di Awal 2024, Begini Nasib Isi Rekening Milik Nasabah
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
Advertisement
Advertisement