Advertisement

Perkembangan Infrastruktur Picu Bisnis Properti

Kusnul Isti Qomah
Senin, 23 Desember 2019 - 10:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
Perkembangan Infrastruktur Picu Bisnis Properti Ilustrasi perumahan. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pembangunan infrastruktur yang merata akan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian. Pembangunan tersebut juga akan mampu memicu pertumbuhan bisnis properti. 

Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) DIY Rama Adyaksa Pradipta menyebutkan rencana pembangunan infrastruktur di DIY membawa harapan untuk sektor properti. "Kami dan para para stakeholder optimistis 2020 akan lebih baik karena pembangunan infrastrktur sudah dimulai," kata dia, pekan lalu.

Advertisement

Ia mengungkapkan pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA), jalan tol serta kawasan Joglosemar akan sangat membantu bisnis properti. Namun, kecepatan bisnis properti untuk pulih tergantung dari kecepatan pembangunan infrastruktur itu sendiri. "Adanya jalan tol untuk dukung bandara dan terkoneksi Joglosemar akan sangat membantu bisnis properti. Animo di sekitar pintu tol juga akan meningkat," kata dia.

Untuk lokasi, ia menyebutkan dengan meratanya pembangunan infrastruktur tidak akan menjadi soal. Jika semua lokasi sudah tercakup infrastruktur yang baik maka pembangunan tidak hanya terpusat di satu tempat seperti sekitar bandara, jalan tol, tetapi bisa tersebar ke semua wilayah DIY. "Tahun depan kami targetkan pertumbuhan sekitar 10 persen. Enggak muluk-muluk sampai nanti infrastruktur benar-benar siap," kata dia.

Ia mengakui pada 2019 pertumbuhan bisnis properti tidak menggembirakan meskipun tidak lebih rendah dari tahun sebelumnya. Bisnis properti pada 2019 cenderuk stagnan. Untuk suplai rumah sekitar 3.000 unit di mana serapan rumah diperkirakan 1.500 unit. "Sebanyak 95 persen komersial atau non-FLPP dengan harga Rp300 juta hingga Rp500 juta. Untuk FLPP penjualan kecil sekitar 250 unit per tahun," kata dia.

Ia berharap tahun depan suplai untuk FLPP diharapkan lebih banyak. Diharapkan ada satu skema yang digodog Pemerintah mengenai skema rumah subsidi yang dikhususkan untuk ASN, TNI, Polri. "Skemanya enggak batasi harga jual, tetapi yang dibatasi platform maksimal KPR yang direncanakan Rp300 juta. Untuk pasar Jogja itu lebih realistis. Rumah harga Rp300juta sampai Rp600 juta pun masih bisa pakai skema ini. Tipe dan lokasi juga enggak dibatasi," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penyalahgunaan Narkoba: Polresta Jogja Tangkap 7 Orang, Sita Sabu hingga Obar Berbahaya

Jogja
| Selasa, 30 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement