Advertisement
Gegara Tiket Mahal, Penumpang Pesawat 2019 Anjlok Hingga 22 Juta Orang
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Angkasa Pura II (Persero) melaporkan jumlah penumpang anjlok hingga 18,85% sepanjang 2019 dibandingkan dengan tahun lalu.
Berdasarkan data perseroan, jumlah penumpang sepanjang 2019 mencapai 90,46 juta orang, sedangkan realisasi pada 2018 mampu menembus 112,6 juta orang, atau turun hingga 22,1 juta penumpang.
Advertisement
Akan tetapi, jumlah pergerakan penumpang rute internasional justru tumbuh hingga 5% dengan jumlah 4,27 juta orang hingga 13 Desember 2019. Pada tahun sebelumnya hanya 4,02 juta orang.
Pergerakan pesawat dalam periode yang sama mencapai 31.364 penerbangan hingga 13 Desember 2019. Adapun, pergerakan pesawat sepanjang 2018 mencapai 29.139 penerbangan.
Direktur Teknik dan Operasi Angkasa Pura (AP) II Djoko Murjatmodjo, mengatakan penurunan jumlah pergerakan penumpang tidak hanya disebabkan oleh satu hal. Isu tiket penerbangan mahal dan kebijakan bagasi tercatat berbayar untuk maskapai layanan minimum juga bisa memberikan dampak.
"Ada isu tiket [penerbangan] mahal yang sengaja diembuskan. Kami yang kena imbas," kata Djoko, Minggu (22/12/2019).
Dia menambahkan bagasi tercatat berbayar juga sudah diterapkan sejak awal tahun. Di sisi lain, secara regulasi maskapai low cost carrier (LCC) juga memperbolehkan menerapkan tarif atas bagasinya.
Selain itu, penyebab lain adalah adanya penurunan daya beli masyarakat. Hal tersebut menjadikan mobilitas kegiatan bisnis dan wisata masyarakat dalam menggunakan transportasi udara ikut rendah.
Sementara itu kata dia, pemerintah juga getol mengembangkan infrastruktur maupun moda transportasi pelengkap lain seperti darat dan perkeretaapian. Misalnya, pembangunan Tol Trans Jawa, penambahan kapasitas perjalanan kereta api dan membaiknya transportasi bus.
Industri penerbangan yang sedang lesu juga dialami secara global. Banyak maskapai asing yang mengalami penurunan jumlah penumpang, sehingga berdampak pada kinerja operator bandara.
"Jadi ini tidak murni hanya karena kondisi dalam negeri," kata dia.
Optimistis Membaik
Kendati demikian, PT Angkasa Pura II optimistis pertumbuhan jumlah penumpang bisa membaik hingga 5% pada 2020.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP II) Muhammad Awaluddin, mengatakan kinerja sepanjang 2019 merupakan gambaran kondisi normal yang baru, karena tercipta titik keseimbangan pada masyarakat.
"Business plan kami targetkan pertumbuhan traffic [penumpang] bisa capai empat koma lima sampai lima persen pada 2020," kata Awaluddin.
Pihaknya masih meyakini transportasi udara tetap menjadi primadona bagi masyarakat dalam negeri yang mengutamakan kecepatan. Terlebih, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tingkat aktivitas pergerakan antarpulau yang tinggi.
Dia berharap kondisi perekonomian bisa membaik pada tahun depan, sehingga mendorong mobilitas masyarakat dan meningkatkan daya beli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Minggu 28 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Petani Cabai Cilacap, Menjadi Raja Atas Hasil Panennya
- Rasane Vera, Menghijaukan Gunungkidul dengan Lidah Buaya
- Banyak BPR Bangkrut, Ini Upaya Pengawasan dari OJK DIY
- Pakuwon Beberkan Harapan Besarnya untuk Kepemimpinan Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Harga Bitcoin Mungkin Tembus US$100.000 pada Akhir Tahun
- Ini Tanggapan Bankir Atas Kenaikan BI Rate Jadi 6,25%
- PLN Dukung Penuh Gelaran PLN Mobile Proliga 2024
Advertisement
Advertisement