Advertisement
KANA SHIBORI: Dari Workshop Gratis hingga Gandeng Difabel
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari mengikuti workshop gratis membuat kain shibori di kelurahan dan memulai mengunggah hasil belajar ke media sosial Facebook, owner Kana Shibori, Tutty Ferianingsih mengembangkan hasil belajar ini bersama seorang rekan, Lusi Susiwinanti di Temanggung, Jawa Tengah.
Perjalanannya meniti bisnis dimulai sekitar dua tahun lalu. Tepatnya kala Tutty mulai tertarik untuk belajar lebih dalam mengenai teknik pewarnaan kain yang berasal dari Jepang. Shibori berasal dari kata kerja shiboru yang berarti teknik pewarnaan yang mengandalkan ikatan dan celupan.
Advertisement
Dia mengungkapkan semula belajar teknik ini dari sebuah workshop gratis. Dari situ dia pun mengunggah karya-karyanya. Tidak disangka sejumlah orang merespons baik unggahannya itu. Pesanan demi pesanan pun berdatangan. Saking banyaknya, dia sempat kebingungan saat ia harus memenuhi permintaan pemesanan. Apalagi saat itu dia masih dalam tahap belajar sehingga belum menguasai keterampilan ini secara sempurna.
Kendati demikian dia tak mau hal tersebut menjadi menjadi penghalang. Ia pun mulai belajar lagi, dari seseorang yang telah lebih dulu menguasai pembuatan kain shibori dan juga telah mengikuti berbagai pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jogja serta Dinas Koperasi dan UKM, Tenagakerja dan Transmigrasi Jogja.
Seiring waktu berjalan, dia mulai menguasai pembuatan kain shibori, dan mengembangkan usahanya. Tidak hanya menjual kain shibori yang dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Barang siap pakai pun di jual di workshop-nya di depan Taman Parkir Ngabean, Ngampilan, Jogja.
“Ada yang ready atau custom biasanya desainer bawa model sendiri. Harga relatif antara Rp125.000- jutaan untuk yang ecoprint, itu satu kain bisa untuk big size. Kemudian ada juga barang jadi seperti suvenir itu Rp15.000, kemudian totebag Rp150.000, kaus kisaran Rp150.000-Rp250.000,” ucap Tutty, Sabtu (21/12/2019).
Tak berapa lama, Tutty menggandeng temannya yang bermukim di Temanggung, Lusi Susiwinanti. Kebetulan rekannya tersebut juga telah membuka workshop di sana. “Kalau saya basisnya menjahit, tetapi juga cinta kain-kain. Kemudian pelajari shibori, dan mengembangkan di Temanggung,” kata Lusi.
Miliki Misi Sosial
Nama ruang usahanya, Kana Shibori, berasal dari nama anak keduanya yang menyandang disabilitas. Karena alasan ini, dia ingin merangkul anak-anak penyandang disabilitas lain dan merambah pasar luar negeri. “Harapan kami bisa kolaborasi bisa mengembangkan merangkul anak difabel. Karena namanya anak difabel, butuh teman. Ke depan Kana Shibori, ingin menjadi Kana Shibori and Friends. Ada kolaborasi antara shibori dengan batik atau gambar,” ucap Tutty.
Selain itu, dia juga bermimpi bisnis ini dapat menjadi wadah bagi anaknya maupun teman-temannya sesama penyandang disabilitas. Dengan harapan, mereka tidak hanya dapat berkreasi, tetapi juga mengembangkan potensinya sehingga menjadi pribadi yang mandiri.
Saat ini, Kana Shibori tidak hanya menjadi tempat jual beli kain shibori tetapi juga melayani kelas pelatihan atau workshop setiap Rabu dan Sabtu untuk kelas regular. Selain itu, tersedia pula pelatihan untuk ecoprint dan batik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- LEKA Rayakan 4 Tahun Inovasi dan Pemberdayaan Perempuan
- Begini Respons ASITA Terkait 17 Bandara Internasional yang 'Turun Kasta'
- Gojek Plus Diluncurkan untuk Perluas Daya Tarik Segmen dengan Jaminan Diskon
- Nana Sudjana Dorong Bank Jateng Genjot Penyaluran Kredit Perumahan Subsidi
- Kenaikan HET Minyakita Bisa Bedampak pada Penurunan Daya Beli Masyarakat
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
- Izin Eksport Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang
Advertisement
Advertisement