Advertisement
2020 Jadi Tahun Tepat untuk Beli Properti
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Tahun 2020 diprediksi menjadi tahun yang baik untuk pasar properti Indonesia. Apalagi pemerintah sudah mengeluarkan beberapa kebijakan yang menggairahkan sektor properti Indonesia.
Beberapa kebijkan yang diyakini akan membawa dampak positif terhadap sektor properti antara lain adalah relaksasi Loan to Value (LTV) properti sebesar 5 persen dan penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.86/PMK.010/2019 yaitu kelompok hunian mewah yang nilainya di bawah Rp30 miliar bebas dari pengenaan PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah).
Advertisement
Country Manager Rumah.com Marine Novita menyatakan kedua kebijakan tersebut akan membawa lebih banyak optimisme di pasar properti Indonesia, khususnya untuk kelas atas.
Tidak hanya menarik minat pasar kelas atas, menurutnya kebijakan-kebijakan itu juga secara konsisten dapat mendorong permintaan dari kelompok masyarakat berpendapatan menengah dan menengah ke bawah.
Adapun, riset Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mencatat pasar properti Indonesia menjalani tahun yang solid pada 2019, dengan kenaikan paling menonjol untuk harga permintaan terjadi pada kuartal III/2019.
Sementara itu, pada kuartal terakhir 2019, indeks harga properti mencatatkan kenaikan 7 persen (year-on-year).
Menurut data RIPMI, secara keseluruhan, pasar properti pada 2020 akan menjadi saat yang tepat bagi konsumen untuk membeli properti.
"Pembeli akan dimanjakan dengan serangkaian pilihan dengan harga yang kompetitif dan karenanya disarankan untuk bernegosiasi untuk mendapatkan harga yang lebih rendah atau untuk mendapatkan diskon dan bonus tambahan," ungkap Marine melalui laporan tertulis, Senin (17/2/2020).
Situasi politik dan ekonomi pada tahun ini, imbuhnya, kemungkinan akan lebih stabil setelah selesainya tahun politik yang cukup panas di tahun lalu.
Marine juga memperkirakan pasar properti tidak akan lagi melakukan sikap wait-and-see, sehingga diharapkan bisa memacu percepatan kenaikan harga dan penyerapan pasokan pada tahun ini.
Untuk pasar apartemen, jelasnya, RIPMI mencatat indeks harga apartemen pada kuartal IV/2019 terjadi kenaikan 1 persen dari kuartal sebelumnya menjadi 115,4. Kenaikan ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan menyusul penurunan indeks harga di dua kuartal sebelumnya.
Sementara itu, dari sisi suplai pada kuartal IV/2019 menunjukkan konsistensi tren properti kuartalan selama tiga tahun terakhir, di mana pasar mengalami penurunan pasokan setiap kuartal ke-2 dan ke-4 setiap tahunnya.
Pada kuartal IV/2019, indeks suplai properti yang berfokus pada jumlah daftar hunian rumah tapak dan apartemen yang ada di Rumah.com mengalami penurunan tipis menjadi 115,2 dari 115,8 pada kuartal sebelumnya. Namun, penurunannya tidak sebesar pada kuartal II/2019, ketika suplai properti anjlok sebesar 23 persen (quartal-on-quartal).
Selanjutnya, indeks suplai apartemen didominasi oleh daerah-daerah yang merupakan pemasok apartemen terbesar seperti Jakarta sebanyak 66 persen, Jawa Barat 12 persen dan Banten 10 persen.
Menurut Marine, kestabilan indeks harga apartemen dari tahun ke tahun tidak selalu disebabkan kejenuhan di pasar apartemen. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah penargetan segmen pasar baru oleh para pengembang yang mau tidak mau menyebabkan moderasi dan penyesuaian harga.
“Pasar apartemen melihat target ekspansi pasar. Sekitar lima hingga sepuluh tahun yang lalu, apartemen dijual sebagai komoditas gaya hidup. Sekarang, apartemen mulai dijual ke berbagai kelompok, tidak hanya kelas menengah ke atas, tetapi juga untuk kalangan menengah ke bawah,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
- Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
- Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
- Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
Advertisement
Advertisement