Advertisement
Mitra Driver Ojol Dukung Relaksasi Kredit
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Mitra driver ojek online (Ojol) di DIY menyambut baik rencana pemerintah untuk relaksasi kredit kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), termasuk cicilan kendaraan, yang saat ini terdampak virus Corona.
“Setuju kebijakan tersebut segera terealisasi, karena keadaan juga begini. Order menurun, bisa separuhnya menurun ini, biasanya pagi kan mengantar, sekolah, mahasiswa, kantoran, sekarang tidak ada,” kata Ketua Komunitas Ojol G-24, Susila Pamuji, Kamis (26/3).
Advertisement
Susila mengatakan saat ini, ia dan rekan-rekan mitra lainnya lebih banyak menghabiskan waktu, menunggu order dari rumah. Dia menuturkan cukup khawatir dengan kondisi sekarang. Meski begitu ia berharap warung-warung tetap bisa buka, karena menjadi pemasukan ketika mendapat order makanan, ditengah sepinya penumpang.
Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, yang juga merupakan pengamat ekonomi, Edy Suandi Hamid mengatakan kebijakan Presiden untuk penangguhan pembayaran cicilan kredit, penurunan bunga kepada sektor UMKM yang nilai pembiayaan kurang dari Rp10 Miliar dinilai positif.
“Yang diimbau Presiden itu positif, karena para debitur kendaraan [ojol] akan kesulitan mencicil, karena pasar mereka sangat sempit, terbatas penghasilan kebutuhan pokok kurang, jadi bagus dilakukan. Hanya kondisi perbankan harus diperhatikan juga,” ucap Eddy.
Eddy mengatakan perbankan nasional jangan sampai menjadi terganggu. Perlu penekanan agar dampak lanjutan dari kebijakan ini tidak berakibat buruk pada kondisi perbankan atau perekonomian. Selain itu, dia menggarisbawahi kemungkinan lockdown dari pemerintah maupun masyarakat yang berinisiatif lockdown atau tidak melakukan aktivitas apapun di luar rumah. Jika ini terjadi, mekanisme pemenuhan logistik masyarakat perlu dipikirkan. Pemerintah daerah harus memetakan kondisi pangan masing-masing daerah.
Guna membantu para pekerja informal memang perlu ada solidaritas berbagai pihak. Seperti membantu pemenuhan kebutuhan makan, yang bisa dibagikan secara orang per orang, tanpa perlu mengumpulkan masa yang banyak. “Untuk rencana BLT [Bantuan Langsung Tunai], sebenarnya apapun bentuk bantuannya, terpenting data itu akurat sehingga tepat sasaran,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Pemkab Bantul Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Lapangan Paseban Nanti Malam
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Menginap Super Hemat Selama Bulan Mei di The Atrium Hotel and Resort
- 4 Bank Bangkrut di April 2024, Ini Daftarnya
- Harga Emas Batangan Antam Merosot, Ini Daftarnya
- Layanan Seller Tokopedia Naik, Begini Simulasi Perhitungannya
- Resmi! Menteri Teten Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam
- Barang Kiriman dari Luar Negeri Kini Bebas Bea Masuk, Ini Syaratnya
- Buruh Minta Upah Murah Dihapus, Begini Penjelasan Kalangan Pengusaha
Advertisement
Advertisement