Advertisement
Industri Gadai Perlu Antisipasi Kredit Jatuh Tempo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Di tengah virus Corona, Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) menilai industri gadai perlu mengantisipasi kredit jatuh tempo dalam beberapa bulan ke depan.
Manajer Eksekutif PPGI Guladi menjelaskan perusahaan-perusahaan pergadaian perlu mempersiapkan strategi dalam menghadapi gangguan perekonomian saat ini akibat pandemi Covid-19. Kondisi tersebut menurutnya akan memengaruhi kinerja industri gadai.
Advertisement
Dia menjelaskan perusahaan harus membuat strategi untuk menjaga arus kas dalam kondisi saat ini. Selain itu, perusahaan-perusahaan pun perlu mengantisipasi kredit-kredit jatuh tempo yang akan datang.
"Perlu diantisipasi saat kredit jatuh tempo empat bulan yang akan datang, di mana hrga barang jaminan turun atau ketika barang dilelang tidak ada yang beli karena daya beli masyarakat turun dan prioritas untuk beli kebutuhan pangan," ujar Guladi kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Jumat (3/4).
Meskipun begitu, dia menjelaskan sejauh ini kinerja industri pergadaian masih terjaga. Dia menjelaskan berdasarkan pemantauan PPGI, khususnya terhadap para perusahaan swasta, bisnis gadai masih relatif stabil.
Menurutnya, terdapat sejumlah perusahaan yang omzetnya bertambah dan terdapat pula yang nasabah barunya tetap meningkat. Namun, industri dinilai tetap harus menyiapkan strategi terbaik dan mengantisipasi berbagai risiko yang dapat terjadi. "Tantangan ke depan adalah bagaimana bisnis pergadaian ini tetap stabil, di tengah daya beli masyarakat yang menurun," ujarnya.
Berdasarkan Statistik Perusahaan Pergadaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan dan pinjaman yang disalurkan oleh industri pergadaian pada Februari 2020 mencapai Rp53,03 triliun. Total penyaluran pembiayaan dan pinjaman itu tumbuh 3,92% (month-to-month/mtm) dibandingkan dengan Januari 2020 senilai Rp51,03 triliun.
Secara tahunan atau jika dibandingkan dengan Februari 2019, penyaluran itu mencatatkan pertumbuhan 25,08% dari posisi Rp42,4 triliun. Pembiayaan dan pinjaman yang disalurkan oleh perusahaan-perusahaan pergadaian swasta tercatat belum tumbuh signifikan sejak September 2019. Dalam statistik OJK tertulis bahwa penyaluran oleh pihak swasta sejak September 2019 hingga Februari 2020 berada pada kisaran Rp349 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
- Update Harga Bahan Pokok Hari Ini 6 Mei 2024: Beras, Minyak Goreng, Bawang Putih Naik
- PLN Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Gelaran Proliga Jatidiri 2024 dengan Backup Listrik 4 Lapis Tanpa Kedip
- Listrik Masuk Sawah, Petani Sragen Untung 35% LebihBanyak dengan Program Electrifying Agriculture PLN
Advertisement
Advertisement