Advertisement
Akibat Covid-19, Pasar Properti Diperkirakan Lesu sampai Akhir 2020
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengamat properti memprediksi lemahnya pasar properti akibat dampak virus corona jenis baru atau Covid-19 bisa berlangsung sampai akhir tahun mengingat belum adanya kepastian kapan virus itu akan mereda.
CEO Indonesia Property Watch Advisory Group Ali Tranghanda mengatakan bahwa saat ini membeli rumah bukan jadi prioritas utama. Ali merespons anjloknya penjualan properti residensial di pasar primer berdasarkan survei Bank Indonesia selama kuartal I/2020.
Advertisement
Survei Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan rumah di pasar primer selama 3 bulan pertama tahun ini anjlok 30,52 persen atau lebih dalam dari kuartal sebelumnya sebesar -16,33 persen dan dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu 23,77 persen.
Secara tahunan, BI juga mencatat bahwa penjualan rumah mengalami penurunan yang hebat yakni -43,19 persen dari kuartal sebelumnya sebesar 1,19 persen.
"[Prediksi] sampai akhir tahun agaknya tetap terjadi penurunan minat," ujar Ali pada Bisnis.com, Kamis (14/5/2020).
Dia mengatakan bahwa tekanan hebat yang melanda sektor properti juga sebelumnya akan dirasa pada kuartal II/2020. Menurut Ali, lemahnya penjualan properti di kuartal pertama juga sebetulnya bukan karena suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tinggi.
Berdasarkan survei BI, suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dirasa masih cukup tinggi menjadi faktor utama penyebab pertumbuhan penjualan properti residensial masih terhambat.
"Saat ini sebetulnya gak ada hubungan dengan suku bunga tinggi harusnya. Masalahnya minat pembelian menurun akibat pandemi sehingga orang tidak fokus membeli properti," katanya.
Meskipun anjloknya penjualan berlaku untuk semua tipe rumah termasuk kelas menengah ke bawah, akan tetapi Ali memprediksi bahwa minat segmen kelas atas relatif masih terbuka meskipun tidak terlalu besar.
Survei BI dilakukan terhadap sampel proyek perumahan di sejumlah kota antara lain Jabodetabek, Banten, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Manado, Makassar, Denpasar, Palembang, Medan dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Update Harga Bahan Pokok Hari Ini 6 Mei 2024: Beras, Minyak Goreng, Bawang Putih Naik
- PLN Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Gelaran Proliga Jatidiri 2024 dengan Backup Listrik 4 Lapis Tanpa Kedip
- Listrik Masuk Sawah, Petani Sragen Untung 35% LebihBanyak dengan Program Electrifying Agriculture PLN
- Penerbangan Langsung Bandara YIA-Bangkok Diminta Segera Dibuka
- Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tumbuh 5,02 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Mendag Minta Penyedia Jastip Taati Aturan Pemerintah
- Menteri Perdagangan Usulkan Harga Minyakita Dinaikkan Rp1.000 per Liter
Advertisement
Advertisement